Kehadiran Mahasiswa Baru Disambut Gembira BEM Polbangtan Manokwari

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kehadiran Mahasiswa Baru Disambut Gembira BEM Polbangtan Manokwari
MABIDAMA ONLINE: BPPSDMP Kementan bertanggung jawab besar mendukung lahirnya petani-petani milenial yang maju, mandiri dan modern [Foto: Pusdiktan]

Manokwari, Papua Barat [B2B] - Pertanian merupakan sektor penting bagi pembangunan suatu negara. Peran generasi muda sangat diharapkan untuk mendukung pengembangan dan memajukan sektor pertanian.  

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan seiring berkembangnya pengetahuan dan teknologi, perlahan generasi muda tertarik ke pertanian, meskipun masih banyak generasi muda belum kepincut untuk bertani, yang kini didukung teknologi dan mekanisasi.

“Anak muda wajib memperkuat negaranya sendiri agar tidak mudah dikalahkan negara lain, maka perguruan tinggi wajib mencetak SDM unggulan dengan karakter kuat," kata Mentan Syahrul.

Dia mengingatkan bahwa Indonesia tidak boleh kalah dengan Singapura, Malaysia, Thailand dan Korea, maka dari itu SDM harus diperkuat di semua sektor termasuk sektor pertanian,” ujar Mentan beberapa waktu lalu.

Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyoroti peran generasi muda dalam pembangunan pertanian. 

“Kita sudah harus meninggalkan budaya kerja lamban. Tantangan dunia pertanian ke depan, harus kita sikapi cepat dan tepat. Kita harus fokus untuk melahirkan SDM pertanian mulai dari dosen, widyaiswara, mahasiswa dan alumni yang mampu untuk mengikuti perkembangan teknologi. Saat ini kita sudah memasuki era 4.0. Dunia sudah dalam genggaman," kata Dedi.

Menurutnya, BPPSDMP Kementan bertanggung jawab besar mendukung lahirnya petani-petani milenial yang maju, mandiri dan modern. 

"Mereka yang akan melanjutkan estafet pembangunan pertanian, kunci keberhasilannya pada petani milenial yang maju, mandiri dan modern, dapat dipastikan pembangunan pertanian akan cepat terwujud." katanya.

Sebagai salah satu unit pelaksana teknis [UPT] bidang pendidikan pada Kementerian Pertanian RI, maka Politeknik Pembanguan Pertanian [Polbangtan] Manokwari terus berupaya menyiapkan para petani milenial unggul dan cakap akan teknologi. Melalui kegiatan Masa Bimbingan Dasar Mahasiswa [Mabidama], Polbangtan Manokwari menyiapkan para calon petani milenial dengan pembekalan memadai.  

Pada pembukaan Mabidama, Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta mengajak para generasi milenial berperan aktif tidak hanya di bidang akademik, juga dalam kegiatan non akademik. Dia berharap, setelah kegiatan Mabidama, mahasiswa baru Polbangtan Manokwari mampu dan aktif berperan serta dalam pembangunan pertanian, baik melalui pendampingan maupun inovasi teknologi.

Salah satu bentuk peran aktif mahasiswa dalam kegiatan non akademik adalah keterlibatan dalam kegiatan yang diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa [BEM] Polbangtan Manokwari. Sebagai tahap pengenalan, Presiden BEM Polbangtan Manokwari, Mergono Adi Ningrat menyapa seluruh mahasiswa baru melalui aplikasi zoom.  

“Hari ini kita menyambut gembira kehadiran mahasiswa baru.  Dalam sesi terakhir kegiatan Mabidama, saya memperkenalkan organisasi BEM Polbangtan Manokwari kepada rekan-rekan”, kata Margono.

BEM merupakan organisasi sebagai wadah mahasiswa untuk dapat menyampaikan aspirasi. Selain kegiatan rutin untuk membangun sikap inovatif, kreatif dan disiplin bagi seluruh mahasiswa. BEM Polbangtan Manokwari juga ambil bagian dalam setiap kegiatan kampus.

"Beberapa kegiatan yang diikuti BEM seperti kegiatan webinar, upacara, perlombaan serta kegiatan di dalam maupun di luar kampus yang sifatnya membangun pengetahuan dan  karakter mahasiswa," kata Margono [Vtr]

Manokwari of West Papua [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.