Kementan Latih Petani Milenial NTT untuk Magang Jepang

Indonesian Young Farmers Participate in an Apprenticeship Program in Japan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Latih Petani Milenial NTT untuk Magang Jepang
PEMBUKAAN PELATIHAN: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi memotivasi peserta pelatihan untuk magang Jepang di BBPP Kupang [Foto: BPPSDMP]

Kupang, NTT [B2B] - Sekitar 30 petani milenial di Provinsi Nusa Tenggara Timur [NTT] mengikuti pelatihan selama 75 hari di BBPP Kupang untuk program Magang Jepang, yang dibuka oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi di Kupang, Rabu [31/3].

Dedi Nursyamsi mengapresiasi antusias petani milenial NTT dari Kabupaten Sumba Timur, Flores Timur, Rote, dan Kupang yang akan mengikuti pelatihan 75 hari, dengan segala aktivitas pertanian dan peternakan serta belajar bahasa dan budaya Jepang.

"Percuma kita punya senjata canggih. Percuma kita punya amunisi hebat tanpa penembak jitu. Artinya, di dunia pertanian yang terpenting bukan alat dan mesin, melainkan SDM atau petani dan praktisi, yakni petani milenialnya," kata Dedi Nursyamsi yang hadir didampingi Kapusluhtan, Leli Nuryati dan Kepala BBPP Kupang, Bambang Haryanto.

Hal itu ditekankan oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa program magang ini adalah bentuk mempersiapkan petani milenial sebagai bagian dari regenerasi. 

"Masa depan pertanian di tangan petani milenial. Kementan terus menyiapkan petani-petani muda andal, salah satunya melalui program magang ke Jepang," kata Mentan Syahrul dikutip Dedi Nursyamsi.

Dedi menambahkan, petani milenial adalah harapan bangsa atau negara. Di negara yang pertaniannya maju, petani milenialnya juga maju, karena mereka yang berdiri paling depan, mengoperasikan semua alat-alat dan lainnya.

"Artinya, kunci keberhasilan pembangunan pertanian di genggaman petani milenial. Lima atau 10 tahun yang akan datang, tergantung kalian. Kalau kalian hebat dan semangat, disiplin dan kerja keras, pasti pembangunan pertanian kita sukses dan maju," kata Dedi Nursyamsi.

Program magang Jepang, menurutnya, untuk mendukung lahirnya petani-petani milenial tangguh di seluruh pelosok tanah air, termasuk NTT, untuk belajar pertanian dari hulu sampai hilir, didukung sarana prasarana dan modal.

Bambang Haryanto menambahkan peserta pelatihan untuk magang Jepang, jumlahnya 30 peserta, yang disaring dari 164 peserta dari seluruh NTT melalui tes dan seleksi ketat serta optimis seluruh peserta pelatihan lolos ke Jepang.

"Mereka selama 75 hari mengikuti pelatihan. Harus disiplin, bisa menanam sekaligus memanen," katanya. 

Kupang of East Nusa Tenggara [B2B] - Some Indonesian young farmers of five provinces attended an apprenticeship held by the Director General of Agency for Agricultural Extension and Human Resources Development or BPPSDMP at the Agriculture Ministry or the BPPSDMP with the Japan Agricultural Exchange Council [JAEC].