Pusdiktan BPPSDMP Sokong Pemberdayaan Masyarakat di Sumatera Utara
Urban Farming Supports the Decline of Poor Households in Indonesia
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Medan, Sumut [B2B] - Mahasiswa pendidikan vokasi pertanian di bawah naungan Kementerian Pertanian RI mendorong warga Provinsi Sumatera Utara khususnya Kabupaten Langkat dan Deli Serdang, pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan rumah pangan lestari, di antaranya Sekolah Lapang oleh dosen dan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan].
"Gerakan pemberdayaan masyarakat di antaranya Sekolah Lapang dilaksanakan dosen dan mahasiswa, yang menekankan belajar dari pengalaman melalui serangkaian kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan durasi musim tanam maupun kalender akademik," kata Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP] Idha Widi Arsanti melalui keterangan tertulis pada Rabu [1/7].
Kegiatan yang melibatkan mahasiswa tingkat 2, 3 dan 4 tersebut mendukung peningkatan keunggulan komoditas pangan lokal melalui balai penyuluhan pertanian [BPP]. Lokasi pemberdayaan masyarakat berlangsung pada BPP Secanggang di Langkat serta BPP Batang Kuis dan BPP Hamparan Perak di Deli Serdang.
Menurutnya, kegiatan Sekolah Lapang dilakukan oleh Polbangtan Medan menekankan semangat insan-insan pertanian tetap produktif di tengah pandemi Covid-19, Polbangtan tetap mengerahkan mahasiswanya ke lapangan didampingi dosen, dituntut mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan, membantu petani maupun kelompok tani [Poktan] memecahkan masalah produksi dan pengadaan stok pangan.
Kapusdik Idha WA menambahkan Sekolah Lapang menyatukan konsep dan metode dari agroekologi, pendidikan orang dewasa [non formal] dan pengembangan masyarakat untuk menghasilkan pemahaman lebih terhadap masalah dan penyebabnya serta mengembangkan kemampuan menghasilkan, adaptasi dan memperluas pengetahuan di tingkat masyarakat petani.
"Dalam Sekolah Lapang tidak ada istilah guru dan murid, yang ada adalah fasilitator dan warga belajar. Warga belajarnya berjumlah 25 orang pria dan wanita, dibagi dalam kelompok kecil, berjumlah lima orang untuk pengamatan lapangan dan menganalisanya," katanya.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] selaku salah satu unit kerja eselon satu Kementerian Pertanian RI melaksanakan amanat UU Pangan No 18/2012 bahwa Ketahanan Pangan "kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai perseorangan, tercermin dari tersedianya pangan cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan."
Hal itu kerapkali diingatkan oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa "Indonesia memang hebat. Indonesia kuat. Indonesia memiliki segalanya. Tinggal tergantung seperti apa kita me-manage potensi yang Indonesia miliki untuk membuat rakyat survive. Rakyat tetap bisa makan. Rakyat tetap bisa menghasilkan pangan dalam situasi dan tantangan apa pun."
Arahan Mentan Syahrul digarisbawahi oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa sumber pangan lokal kita melimpah. "Contohnya singkong, dapat tumbuh dimana-mana. Cukup ditancapkan dan segera panen."
Dedi menegaskan jangan biarkan sejengkal lahan tidak di tanam, utamanya komoditas pangan lokal. Harus mandiri pangan, tidak boleh tergantung impor. Indonesia sebagai negara tropis setiap saat bisa tanam." [Vtr]
Medan of North Sumatera [B2B] - Food security in Indonesia can start from the family, by developing urban farming in yard area of house to meet food needs by planting chili so it can save the household expenses because chili prices often soared during the religious holidays and National holiday, according to Indonesia senior official.