FGD Tracer Study, SMKPP Kementan Optimalkan Jejaring Alumni bagi Iduka

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


FGD Tracer Study, SMKPP Kementan Optimalkan Jejaring Alumni bagi Iduka
SMKPPN BANJARBARU: Hadir dan membuka kegiatan, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso [kanan atas] menyampaikan harapannya agar pihak perusahaan menyampaikan apa yang diperlukan sesuai kebutuhan Industri dan Dunia Kerja [Iduka].

Banjarmasin, Kalsel [B2B] - Kualitas sebuah pelaksana pendidikan dapat dinilai dari berbagai macam aspek, salah satunya adalah dengan menilai ‘produk akhir’ dari perguruan tinggi maupun sekolah  tersebut, yaitu lulusan atau alumni seperti halnya pendidikan vokasi Kementerian Pertanian RI, dari tingkat sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi.

Terkait hal itu, setiap Unit Pelaksana Teknis [UPT] pendidikan lingkup Kementan yakni Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan [SMKPP]; Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia [PEPI] berkepentingan untuk mengetahui kualitas para alumninya.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengingatkan pada lulusan SMKPP, Polbangtan dan PEPI untuk memanfaatkan seluruh akses teknologi yang ada, guna mendukung pembangunan sektor pertanian menuju maju, mandiri dan modern.

"Semua ilmu sudah diberikan. Teori sampai praktik dan pelatihan. Semua aplikasi digital harus dimanfaatkan. Pakai itu smartphone. Tidak hanya untuk ber-WhatsApp-an manja, juga untuk mencari ilmu dan memajukan pertanian Indonesia," katanya.

Mentan Syahrul mengingatkan bahwa pertanian adalah sektor paling strategis, karena saat banyak negara tumbang akibat krisis dunia, pertanian hadir sebagai solusi dan menjadi penyanggah utama ekonomi bangsa.

Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] juga mengembangkan program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian [PWMP] untuk mempercepat regenerasi petani.

Alumni SMKPP, Polbangtan dan PEPI merupakan sasaran program utama sehingga pendekatan bersifat inspiratif harus dilakukan, dengan strategi kolaboratif dan komunikatif yang dirancang secara baik, terukur, terkoordinasi dan berkesinambungan.

Ketika ditanyakan terkait penelusuran lulusan pendidikan vokasi, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan komunikasi berbasis digital merupakan sarana paling efektif untuk tracer study alumni, mengingat keberadaan para alumni saat ini sudah berada di luar kampus.

“Kita membutuhkan sistem penelusuran alumni SMKPP, Polbangtan dan PEPI. Aplikasi Tracer Study merupakan sistem penelusuran alumni yang harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan, bahkan salah satu kriteria penilaian dalam akreditasi adalah tingkat kebekerjaan alumni yang dimonitor melalui aplikasi,” kata Dedi Nursyamsi.

Sebagai bentuk dukungan di atas, UPT Kementan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan [SMK-PP] Negeri Banjarbaru melalui kegiatan Program YESS menggelar Focus Group Discussion [FGD] bertajuk Graduate Tracer Study di Hotel Rattan In, Banjarmasin, pada Senin [20/3].

Kegiatan FGD bertujuan meningkatkan mutu pembelajaran dan kualitas lulusan SMK-PP Negeri Banjarbaru di lingkungan Kementan, maka dilakukan tracer study bagi lulusan dan pengguna lulusan, khususnya lulusan tahun 2020 - 2022.

Hadir dan membuka kegiatan, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menyampaikan harapannya agar pihak perusahaan menyampaikan apa yang diperlukan sesuai kebutuhan Industri dan Dunia Kerja [Iduka].

"Skill-skill apa yang diperlukan, baik hard atau soft skill nya, karena hal itu menjadi perhatian kami sebagai sekolah untuk menciptakan lulusan sebagai job seeker yang sesuai dengan kebutuhan Iduka,” kata Budi Santoso.

Dia mengharapkan para-alumni bisa bercerita setelah lulus dan bekerja di perusahaan, apa saja yang bermanfaat saat bekerja.

"Mohon juga memberikan usulan apa yang memang diperlukan, sehingga kami bisa menyiapkan kepada adik kelas kalian menjadi lulusan yang siap bekerja dan berwirausaha d bidang pertanian,” kata Budi Santoso.

Kegiatan FGD selama dua hari tersebut mengundang sejumlah pihak dari Iduka, alumni yang bekerja di Iduka maupun alumni yang mengembangkan wirausaha, dan sejumlah guru SMK-PP N Banjarbaru.

Adapun kegiatan yang dilakukan pada FGD tersebut antara lain Design and Key Findings IFAD on Graduate Tracer Studies, Hasil Uji Petik Graduate Tracer Studies Tahun 2023, Umpan Balik Alumni, Umpan Balik Pengguna Lulusan, Rekomendasi sistem penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di SMK-PP Negeri Banjarbaru terhadap mutu lulusan, dan rencana tindak lanjut. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

Banjarmasin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN Banjarbaru, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.