PKN II 2021, Kementan Siapkan Pemimpin Masa Depan Berkompetensi Tinggi

Indonesia`s National Leadership Training Opened by Agriculture Minister

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


PKN II 2021, Kementan Siapkan Pemimpin Masa Depan Berkompetensi Tinggi
60 PESERTA: Mentan Syahrul Yasin Limpo [kiri] menyimak laporan Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi tentang penyelenggaraan PKN Tingkat II Angkatan XVIII [PKN II 2021] di PPMKP Ciawi [Foto: BPPSDMP]

Bogor, Jabar [B2B] - Sektor pertanian di era industri 4.0 menuntut hadirnya pemimpin berkompetensi tinggi, yang disikapi Kementerian Pertanian RI dengan menyiapkan calon pemimpin masa depan melalui ´Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XVIII´ [PKN II 2021] di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian [PPMKP] Ciawi - Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Harapan tersebut dikemukakan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya saat membuka PKN II 2021 bahwa Indonesia sebagai bangsa besar, menuntut hadirnya pemimpin yang mampu menjaga segalanya berjalan dengan baik. 

"Negara harus dijalankan berdasarkan prinsip good governance. Kalau mau negara ini berkembang dengan baik, aparatur negaranya harus memiliki kompetensi tinggi maka kita harus terus belajar. Sekarang kita harus lebih maju," kata Mentan Syahrul dalam arahannya secara virtual dari Jakarta, Selasa [6/7/2021].

Mentan mengingatkan bahwa peserta PKN II akan menjadi pemimpin di instansi masing-masing, hal yang  terpenting adalah tanggung jawab melaksanakan tugas, yang harus ditunjang jiwa inovasi.

"Tanggung jawab itu harus dilatih. Inovasi harus terus-menerus dilakukan menggunakan teknologi seperti artificial intelligence dan internet of things. Pejabat juga harus tegas dan cepat. Kita harus melompat dari kinerja lambat menjadi cepat," kata Mentan Syahrul.

Turut hadir secara virtual Kepala Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi dan Kepala Lembaga Administrasi Negara [LAN] yang diwakili Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN, Basseng dan sejumlah pejabat Kementan.

Sebagai pemimpin, Mentan Syahrul mengingatkan para peserta PKN II 2021 harus yakin pada target pencapaian, maka dituntut bertindak cepat, cermat dan akurat. "Tanpa sarana IT di era 4.0 ini sulit kita mewujudkan hal tersebut. Karakter pemimpin teruji dengan tugasnya. Pemimpin harus kreatif. Punya terobosan. Kita berpacu dengan waktu. Kita sedang berkompetisi."

Saat ini, katanya, satu-satunya sektor ekonomi yang tumbuh di tengah pandemi Covid-19 adalah pertanian. Ekspornya saat ini meningkat 15,79% sebesar Rp451,77 triliun. Untuk Triwulan I 2021, kontribusi pertanian mencapai 39,99%, yang membuktikan pertanian penting.

Mengacu pada hal itu, katanya, seorang pemimpin harus mampu mengambil keputusan dengan cepat, cermat dan akurat. "Tidak boleh pemimpin bingung menentukan arah. Sebelum keluar dari ruangan, kita sudah tahu arah tujuan maka kita tahu manajemen yang akan dipakai." 

Menurut Mentan Syahrul, pemimpin dituntut memahami manajerial. Artinya, membagi tugas pada jajaran agar tujuan dapat dicapai. Pemimpin juga harus melakukan efektivitas, efisiensi dan menjaga tidak terjadinya kebocoran dan penyimpangan aturan dan keuangan. 

"No corruption. Pemimpin harus mampu menjaga amanah. Pemimpin yang baik harus bersih, harus berani. Berani karena benar. Benar karena kita lurus terhadap aturan," kata Mentan mengakhiri arahannya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi dalam laporannya memaparkan bahwa PKN II 2021 merupakan pelatihan strategis dalam pembentukan kompetensi PNS untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama [JPT].

"Tujuan PKN Tingkat II, mengembangkan kompetensi kepemimpinan strategis pada JPT Pratama yang akan berperan dan melaksanakan tugas serta fungsi pemerintahan di instansinya masing-masing," kata Dedi.

Kompetensi yang akan dibangun, katanya, bertujuan tersusunnya rumusan alternatif kebijakan yang solutif; tercapainya hasil kerja unit selaras tujuan organisasi; terwujudnya pengembangan strategis yang terintegrasi untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi; dan terwujudnya kapabilitas pada unit kerja untuk mencapai outcome organisasi.

Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN Basseng mengapresiasi kerjasama LAN dengan Kementan, yang berkontribusi besar terhadap penyiapan SDM aparatur khususnya JPT Pratama, karena PKN II merupakan program nasional. 

"Kami apresiasi yang setinggi-setingginya, kerjasama dapat kita tingkatkan di masa mendatang serta ucapan terima kasih pada pimpinan instansi peserta yang telah mempercayakan pegawainya untuk dididik atau dilatih dalam hal kepemimpinan kepada BPPSDMP Kementan," kata Basseng.

BPPSDMP Kementan, diakui Basseng, telah memiliki pengalaman panjang dalam pelatihan kepemimpinan. LAN akan mengawal PKN II, sehingga tujuan dapat tercapai. Terlebih di era pandemi, penyelenggaraan kegiatan pemerintah menghadapi tantangan namun berkat komitmen tinggi, pelatihan tetap terlaksana.

PKN Tingkat II Angkatan XVIII dimulai 6 Juli hingga 4 November 2021, diikuti 60 orang peserta terdiri atas 42 peserta dari Kementan; masing-masing satu orang dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi dan  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Komisi Pemberantasan Korupsi [KPK]; dua orang dari Kementerian Perindustrian; enam peserta dari Kepolisian RI [Polri] dan tujuh orang perwakilan dari sejumlah  pejabat pemerintah kabupaten [Pemkab]. Cha

Bogor of West Java [B2B] - A number of high-ranking Indonesian officials in ministries and state institutions attended the 18th period of the second level leadership training in Bogor, West Java province, which was opened here by Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo on Tuesday [July 6].