FAO Award, Hatta Rajasa Wakili RI Terima Penghargaan di Roma
FAO Award, Hatta Rajasa Represents RI Receive Award in Rome
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Roma (B2B) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mewakili Republik Indonesia menerima penghargaan dari organisasi pangan dunia (Food Agricultural Organization/FAO) atas keberhasilan mencapai target pertama Millenium Development Goals (MDGs).
Majelis Umum PBB pada 2000 telah menetapkan Sasaran Pembangunan Milenium (MDG) bagi negara-negara di dunia. Target teratas dalam MDG adalah menghapus kemiskinan ekstrem dan kelaparan, termasuk mengurangi jumlah rakyat yang kelaparan hingga separuhnya pada 2015.
Dalam sambutannya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan atas nama Pemerintah Indonesia menyampaikan penghargaan yang tulus dan terima kasih kepada FAO yang diwakili oleh Direktur Jenderal FAO Jose Graziano da Silva.
Hatta menegaskan, pemerintah akan terus berkomitmen meningkatkan upaya memberantas kemiskinan, mengurangi kelaparan, kerawanan pangan dan kekurangan gizi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjadi bagian dari upaya global untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs).
“Pemerintah menempatkan prioritas yang tinggi pada pembangunan pedesaan dan pertanian, terutama pada pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui perluasan fasilitas kredit untuk usaha mikro, kecil dan menengah, menyediakan akses yang lebih baik dan pemanfaatan sumber daya bagi masyarakat miskin, meningkatkan akses ke pelayanan sosial bagi masyarakat miskin, dan meningkatkan ketentuan sistem perlindungan sosial kepada keluarga miskin,” ungkap Hatta.
Selain Indonesia, ke-37 negara yang menerima penghargaan dari FAO antara lain Aljazair, Angola, Armenia, Azerbaijan, Bangladesh, Benin, Brazil, Chile, Kamboja, Kamerun, Cuba, Djibouti, Republik Dominika, Fiji, Georgia, Ghana, Guyana, Honduras, Yordania, Kuwait, Kyrgyzstan, Malawi, Maladewa, Nicaragua, Niger, Nigeria, Panama, Peru, St. Vincent dan Grenadines, Samoa, Sao Tome dan Principe, Thailand, Togo, Turkmenistan, Uruguay, Venezuela dan Vietnam.
Menurut laman resmi FAO (16/6), World Food Summit (WFS) didirikan pada 1996, ketika 180 negara bertemu di kantor pusat FAO untuk membahas cara mengakhiri kelaparan.
"Saya ingin mengatakan bahwa bencana kelaparan bisa diakhiri ketika ada komitmen politik dari pemerintah," kata Jose Graziano da Silva, Direktur Jenderal FAO yang berbasis di Roma, Italia.
Menurutnya, diperlukan komitmen regional untuk mendukung upaya mengatasi bencana kelaparan. Pihaknya juga bersyukur kepada komunitas internasional yang membantu memerangi kelaparan di banyak negara.
FAO memaparkan bahwa 15 negara berkembang sudah memiliki tingkat kelaparan di bawah lima persen. Negara-negara itu adalah Argentina, Barbados, Dominika, Brunei Darussalam, Mesir, Iran, Kazakhstan, Lebanon, Malaysia, Meksiko, Republik Korea, Arab Saudi, Afrika Selatan, Tunisia dan Uni Emirat Arab.
Rome (B2B) - Coordinating Minister for Economic Affairs, Hatta Rajasa be representative of the Republic of Indonesia accept an award from the World Health Organization (Food Agricultural Organization / FAO) for the success of achieving the first target of the Millennium Development Goals (MDGs).
UN General Assembly in 2000 has set the Millennium Development Goals (MDG) for the countries in the world. Top of the MDG targets is to remove extreme poverty and hunger, including reducing the number of hungry people by half by 2015.
In his speech, Minister for Economic Affairs, Hatta Rajasa said on behalf of the Government of Indonesia express our sincere appreciation and thanks to the FAO, represented by the Director General of FAO, Jose Graziano da Silva.
Hatta said, the government will continue to make increased efforts to reduce poverty, reduce hunger, food insecurity and malnutrition, and improving the welfare of the community and become part of the global effort to achieve the Millennium Development Goals (MDGs).
"The Government places a high priority on rural and agricultural development, particularly in rural community development through the expansion of credit to micro, small and medium enterprises, providing better access and utilization of resources for the poor, improving access to social services for the poor and improve the provision of social protection systems to poor families, "said Hatta.
Besides Indonesia, the 37th states who accepted the award from the FAO, among others, Algeria, Angola, Armenia, Azerbaijan, Bangladesh, Benin, Brazil, Chile, Cambodia, Cameroon, Cuba, Djibouti, Dominican Republic, Fiji, Georgia, Ghana, Guyana, Honduras , Jordan, Kuwait, Kyrgyzstan, Malawi, Maldives, Nicaragua, Niger, Nigeria, Panama, Peru, St. Vincent and the Grenadines, Samoa, Sao Tome and Principe, Thailand, Togo, Turkmenistan, Uruguay, Venezuela and Vietnam.
According to the official website of the FAO (16/6), the World Food Summit (WFS) was established in 1996, when 180 countries met at FAO headquarters to discuss ways to end hunger.
"I would like to say that the famine could be terminated when there is a political commitment from the government," said Jose Graziano da Silva, Director-General of FAO, based in Rome, Italy.
According to him, the necessary commitment to support regional efforts to tackle famine. It also grateful to the international community to help fight hunger in many states.
FAO said that 15 developing countries already have high levels of hunger under five percent. Those countries are Argentina, Barbados, Dominica, Brunei Darussalam, Egypt, Iran, Kazakhstan, Lebanon, Malaysia, Mexico, the Republic of Korea, Saudi Arabia, South Africa, Tunisia and the United Arab Emirates.
