Dashboard AWR, Pusdiktan BPPSDMP Dukung `Pulahta` KostraTani Tangkal Covid-19

Indonesian Govt Anticipate Covid-19 by Weaker Health Systems

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Dashboard AWR, Pusdiktan BPPSDMP Dukung `Pulahta` KostraTani Tangkal Covid-19
CEGAH CORONA: Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi manfaatkan AWR KostraTani untuk sosialisasi #pertaniancegahcorona diikuti Kapusdik Idha Widi Arsanti yang tengah menjalani kerja dari rumah [kanan] Foto2: B2B/Mac & Humas Pusdiktan

Jakarta [B2B] - Peningkatan fungsi dan peran Dashboard AWR KostraTani dengan aplikasi online pemantauan ketersediaan pangan 11 komoditas strategis didukung data pemanfaatan alat mesin pertanian [Alsintan], perkembangan luas tanam, potensi luas panen dan data pendukung lainnya menunjang kegiatan 'pengumpulan dan pengolahan data disingkat Pulahta' bagi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] selaku salah satu unit kerja eselon satu dari Kementerian Pertanian RI.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] BPPSDMP Idha Widi Arsanti mengatakan melalui Dashboard AWR KostraTani, data pertanian dikumpulkan dan diolah untuk menghasilkan informasi yang akurat dan realtime, guna mempermudah pengambilan keputusan demi memastikan ketersediaan pangan dan intervensi lain yang sekiranya berdampak langsung pada petani. Hal itu sejalan dengan tujuan pengembangan Agriculture War Room - Komando Strategis Pembangunan Pertanian [AWR KostraTani].

"Kami bekerjasama dengan para penyuluh pada dinas pertanian di Provinsi Banten, juga dengan provinsi lain untuk terus melaporkan perkembangan kegiatan pertanian setiap hari," kata Kapusdik Idha WA di Jakarta, Minggu [5/4].

Menurutnya, Kepala BPPSDMP Kementan Prof Dedi Nursyamsi terus mendorong para petani dan penyuluh untuk terus bekerja di tengah wabah virus Corona [Covid-19] karena produksi pangan tidak boleh berhenti, "sekali pun besok kiamat karena kebutuhan pangan tidak bisa ditunda apalagi berhenti."

"Tetaplah bekerja di lapangan. Patuhi Protokol Kesehatan WHO seperti diinstruksikan Mentan Syahrul Yasin Limpo. Pertanian tidak boleh berhenti. Harus terus berproduksi untuk menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk," kata Prof Dedi Nursyamsi di Jakarta, belum lama ini, saat telekonferensi via AWR KostraTani dengan kepala dinas pertanian, penyuluh dan petani di seluruh Banten.

Kapusdik Idha WA mengharapkan pemanfaatan teknologi informasi [IT] yang optimal, koordinasi antarinstansi terkait dapat berjalan efektif dan efisien untuk memastikan pertanian tidak berhenti. Tetap utamakan pencegahan penyebaran virus Corona, karena IT secara tidak langsung menerapkan social distancing dan menghindari kerumunan.

"Di tengah merebaknya Corona atau Covid-19, sektor pertanian terbukti sebagai andalan masyarakat dalam menyediakan pangan," katanya.

Hal itu mendorong Kementan senantiasa sigap dan terus mengerahkan seluruh jajarannya untuk menjaga ketersediaan pangan melalui pembentukan pendamping program strategis Kementan di seluruh Indonesia. 

"Pusat dan daerah bahu-membahu melakukan pendampingan dan pengawalan program pemerintah guna memastikan pangan tersedia setiap saat walaupun masyarakat sedang dalam kondisi waspada terhadap penyebaran Corona," kata Kapusdik Idha WA. [Win]

Jakarta [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases, according to official of the region.