Kementan Apresiasi Kabupaten Terbaik gelar Literasi Keuangan bagi Petani
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Tangerang, Banten [B2B] - Kegiatan meningkatkan keterampilan dan SDM Pertanian dengan pelatihan teknis saja belumlah memadai, kegiatan yang tidak kalah penting adalah Literasi Keuangan melalui Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative [READSI].
READSI merupakan program dari Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP]. Tujuan jangka panjang READSI, meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin di wilayah sasaran program.
Pelatihan Literasi Keuangan bagi perwakilan rumah tangga petani telah dilaksanakan serentak pada 342 desa di 18 kabupaten dari enam provinsi wilayah sasaran Program READSI seperti Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat [Kalbar] membidik 20 desa pada tiga kecamatan.
Kementan pada kegiatan Rencana Kerja dan Anggaran Program READSI 2023 dan Evaluasi Pelatihan Literasi Keuangan READSI di Serpong selama tiga hari, 30 September hingga 1 Agustus 2022 yang dibuka oleh NPMO READSI.
Pada kegiatan tersebut diumumkan lima kabupaten yang menjadi penyelenggara terbaik Pelatihan Literasi Keuangan Bagi Perwakilan Rumah Tangga Petani di antaranya Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango di Provinsi Gorontalo.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa penguasaan kemampuan keuangan menjadi kebutuhan penting petani. Sebab, usaha tani pertanian menggunakan modal berupa uang.
"Jadi, kalkulasi harus detail guna meminimalkan potensi risiko yang muncul. Masalah keuangan bisa berdampak kepada kurangnya perencanaan keuangan petani dan bagaimana mengelola keuangan usaha tani,” katanya.
Sementara Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa READSI turut mendukung program-program yang sedang dijalankan Kementan. Utamanya, meningkatkan produktivitas pertanian juga kualitas SDM pertanian.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP [Puslatan] Leli Nuryati saat membuka kegiatan tersebut mengatakan sesuai surat dari DJPPR pada 28 Agustus 2022 dan surat IFAD pada 25 Agustus 2022, maka Program READSI resmi diperpanjang hingga 2025.
"Oleh karena itu, perlu melakukan perencanaan program READSI tahun 2023 dan terus disempurnakan dari waktu ke waktu melalui mid term review atau MTR," katanya.
Adapun hasil evaluasi MTR, katanya, adalah manajemen atau pengelolaan kegiatan mulai perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi perlu terus ditingkatkan.
"Penilaian kinerja lokasi-lokasi READSI, menderaskan kegiatan SL di lokasi Wilayah READSI penerima manfaat 50.000 orang dengan materi fokus HPT, ketahanan iklim, manajemen pengelolaan air, pascapanen dan smart farming," katanya.
Kapuslat mengingatkan bahwa objek dan peserta kegiatan READSI diarahkan pada petani milenial, investasi Alsintan pengolahan hasil dan fasilitas lain terkait hilirisasi dan akan dilakukannya upgrading BPP," katanya. [Mia/timhumasbbppbinuang]
Tangerang of Banten [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
