Dorong Tata Kelola Pemerintahan Dinamis, Politeknik Enjiniring Kementan Launching Aplikasi Satu PEPI
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s PEPI Serpong
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Tangerang, Banten [B2B] - Sejalan dengan grand design Reformasi Birokrasi tahun 2025, Aparatur Sipil Negara [ASN] menuju Dynamic Governance atau tata kelola pemerintahan yang dinamis, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] dari Kementerian Pertanian RI berupaya mengarahkan sistem pemerintahan berbasis elektronik atau SPBE.
Dalam hal ini PEPI melakukan launching Aplikasi SATU PEPI yang merupakan digitalisasi sistem monitoring pengelolaan dokumen tata usaha secara online yang berisikan Layanan Dokumen Administrasi Tata Usaha pada subbagian umum. Satu PEPI merupakan aplikasi Aksi Perubahan yang dikonsep langsung oleh Kepala Sub Bagian Umum PEPI, Irwanto.
Sebagaimana arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa ASN harus memiliki kompetensi leadership yang mumpuni dan wajib menjadi role model perubahan dalam pembangunan perkonomian, khususnya pembangunan pertanian berkelanjutan.
“Berpikir cerdas dan tepat. Bertindak responsif dan inovatif menjadi motor penggerak perubahan. Ini yang dibutuhkan negara dari aparat yang memiliki leadership mendukung pembangunan nasional,” katanya.
Mentan Syahrul mengajak untuk menjaga amanah rakyat yang mereka emban. Caranya, dengan kerja keras, dan integritas harus dijaga. Dimulai dari karakter etos kerja.
“Dengan karakter kepemimpinan terbuka dan mampu mengelola keragaman di organisasi dan masyarakat, akan menjadi modal ASN merangkul seluruh pihak,” katanya.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembagan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan Kementan terus berupaya menghasilkan pemimpin yang menghadirkan perubahan serta menguasai manajemen kritis.
"Pemimpin berkualitas akan menawarkan solusi hingga terobosan luar biasa. Inovasi dan kreativitas yang dimiliki akan menawarkan terobosan penting," kata Dedi Nursyamsi.
Direktur PEPI Serpong, Muharfiza menyambut baik dan mengapresiasi inovasi dari jajarannya melalui aplikasi Satu PEPI, untuk meningkatkan etos kerja dan kinerja dari Unit Pelaksana Teknis [UPT] Pendidikan dari Kementan tersebut.
Kasubag Umum PEPI, Irwanto mengatakan aplikasi Satu PEPI mendukung program SPBE. Konsep aplikasi adalah arsip berbasis online sebagaimana pekerjaan yang telah di maping pada masing-masing bagian dapat terdokumentasi secara digital di dalam Satu PEPI.
“Di sisi lain melalui Satu PEPI ini memudahkan kami para pimpinan untuk dapat me-monitoring secara langsung aktifitas kinerja dari para staf sehingga semua pekerjaan yang dilakukan terkontrol secara efektif. Dengan fitur-fitur yang ada, kita dapat mengavaluasi secara langsung kekurangan-kekurangan yang ada,” jelas Irwanto.
Kelebihan aplikasi, katanya, salah satunya dapat diakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun termasuk melalui smartphone.
Kepala Bagian Umum BPPSDMP, Purnadi mengatakan harapannya, setelah launching aplikasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan juga dapat ditiru oleh UPT dari BPPSDMP Kementan.
“Ini merupakan inovasi tuntutan masa depan, khususnya sesuai Grand Desain Reformasi Birokrasi tahun 2025, untuk mendukung pemerintahan berbasis elektronik atau SPBE. Artinya hal ini perlu komitmen dalam penerapannya baik dari pimpinan maupun staf,” katanya. [andriwan/timhumaspepiserpong]
Tangerang of Banten [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
