Gandeng Dosen Ekbis, Kementan Maksimalkan Internet of Things
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesian Government
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Malang, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian RI mendorong banyak generasi milenial terjun ke sektor pertanian. Tidak itu saja, Kementan Pertanian juga akan memaksimalkan penggunaan internet of things [IoT] untuk mendukung kegiatan hilirisasi dan on farm pertanian.
Hal itu disampaikan Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Siti Munifah, saat mengunjungi usaha milik Dias Satria, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis [FEB] Universitas Brawijaya dan Konsultan Ekonomi Kreatif Pemkab Banyuwangi.
“Dias adalah dosen. Sepulang studi S3, ia tertantang oleh mahasiswa untuk buka usaha. Dias mengajar ekonomi, keuangan dan perbankan, tapi mahasiswa bertanya apakah bapak punya usaha? Itu menjadi pemicu, karena mahasiswanya sudah menjadi pengusaha,” katanya.
Menjawab tantangan itu, Dias mengembangkan aplikasi bisnis, yang dimanfaatkan oleh daerah untuk membangun network antaranak muda yang punya usaha.
“Setelah dia meng-create aplikasi itu bersama timnya, Walikota Malang mengangkat dia sebagai staf ahli, Bupati Banyuwangi mengangkatnya sebagai desainer program untuk cari jagoan. Dengan aplikasinya itu, Dias bisa mempercepat proses pemasaran, mencari jagoan di bidang pertanian maupun hilirisasi atau penjualan. Semuanya berbasis IT,” katanya.
Siti Munifah melanjutkan, saat ini Dias dan timnya sedang menggarap IoT untuk on farm dan hilirisasi. “Nah, Polbangtan yang punya banyak alumni pengusaha bidang pertanian, kita dorong agar menjadi bagian dari kolaborasi cari jagoan tadi. Jadi Polbangtan bisa terus tumbuh. Dalam kunjungan ini, kita mendetailkan apa yang bisa dikembangkan Polbangtan.”
Menurutnya, hal itu sejalan dengan tujuan Presidensi G20 yang akan mengangkat program entrepreneur Indonesia.
"Spirit yang ingin dibangun adalah para pendidik jangan hanya mengajarkan di depan kelas, tapi bisa juga jadi pelaku usaha,” katanya.
Siti Munifah menambahkan, usaha-usaha sektor pertanian seperti ini bisa memanfaatkan produk pertanian dari hulu hingga hilir. "Manfaatkan konsep yang sudah diterapkan dan jadikan bahan untuk diskusi.”
Siti Munifah mengatakan, pertanian memiliki banyak sekali sektor untuk dikembangkan, dan semua harus dikerjasamakan. Misalnya Teaching Factory, agroeduwisata atau apa pun, harus disiapkan. Juga petani perkotaan dengan agrofonik, yang pasti ada yang ditawarkan dan ditampilkan.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, mengatakan sektor pertanian sangat menjanjikan.
“Pertanian memiliki banyak sekali sektor yang bisa digarap anak-anak muda. Pertanian itu menjanjikan dan menghasilkan, karena itu, kita berharap banyak anak muda yang terjun ke sektor ini,” katanya.
Hal ini sesuai arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang menegaskan bahwa peran generasi milenial sangat penting.
“Generasi milenial adalah masa depan pertanian. Dari mereka kita harapkan hadir inovasi untuk membangun pertanian. Pertanian itu menjanjikan dan banyak yang bisa digarap,” katanya.
Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
