Inovasi Teknologi di BPP Kostratani Dongkrak Produktivitas Pertanian
Indonesian`s West Papua Increase Capacity Building of Agriculture HR
Reporter : Kemal Agus Praghotsa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Manokwari, Papua Barat [B2B] - Inovasi teknologi yang diimplementasikan Balai Penyuluhan Pertanian - Komando Strategi Pembangunan Pertanian [BPP Kostratani] didukung fasilitas teknologi informasi, diharapkan dapat mendukung peningkatan produktivitas pertanian di Provinsi Papua Barat, melalui peningkatan kapasitas petani, penyuluh dan praktisi.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyematkan tagline pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern bukan sekadar jargon belaka, namun diimplementasikan di lapangan didukung sarana prasarana pengembangan.
"Pertanian kita saat ini mengarah pada industri 4.0 yang ditandai dengan digitalisasi pertanian dan mekanisasi pertanian, maka petani dan penyuluh harus ditingkatkan kapasitasnya agar beradaptasi dengan kemajuan teknologi pertanian," kata Mentan Syahrul.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi memaparkan, pertanian modern dicirikan dengan pemanfaatan varietas unggul, alat mesin pertanian, internet of things dan big data.
"Saat ini anak bangsa sudah menciptakan traktor roda empat tanpa awak, yang bisa dikendalikan dari jarak jauh melalui dukungan teknologi Android," kata Dedi saat dialog dengan penyuluh di BPP Prafi, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Rabu [16/6].
Saat ini, Dedi melanjutkan, produktivitas pertanian sekitar 5.1 ton per hektar maka diharapkan 15 tahun mendatang harus melonjak dua kali lipat menjadi 10 ton per hektar. "Itu kalau kita mau kembali swasembada pangan seperti pernah terjadi pada dekade 80-an."
Saat itu, Indonesia diakui dunia karena swasembada pangan, khususnya padi maka pemerintah saat ini terus menggenjot sektor pertanian melalui penyuluh di lapangan.
"Penyuluh diberi pelatihan dan terjun ke lapangan membantu petani meningkatkan produktivitas. Hasilnya, Indonesia mampu swasembada beras, bahkan bisa membantu Ethiopia yang saat itu dilanda bencana kelaparan," kata Dedi.
Dengan perkembangan infrastruktur dan teknologi, bukan perkara sulit, untuk mencapai swasembada pangan maka penyuluh dan petani harus ditingkatkan kapasitasnya untuk mengimplementasikan teknologi pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Kukuh Saptoyudo mengatakan di wilayahnya BPP yang aktif lima BPL, penyuluh ASN ada 59 orang, P3K 14 orang dan THL 14 orang. "Kami berharap kendala tersebut dapat diselesaikan sehingga target pertanian tercapai."
Di sisi lain, Kukuh berharap persoalan kelembagaan dan sertifikasi penyuluh juga dapat diselesaikan agar para penyuluh memiliki bekal yang jelas dalam bertugas.
"Persoalan kelembagaan ini kami harapkan dapat diselesaikan agar para penyuluh memiliki sertifikasi dalam bergerak di lapangan," katanya. [Cha]
Manokwari of West Papua [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.
