BPPSDMP Kementan gelar Pelatihan Regeneratif bagi WB Lapas Sukamara

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


BPPSDMP Kementan gelar Pelatihan Regeneratif bagi WB Lapas Sukamara
BBPP BINUANG: Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati [caping] bersama pimpinan Lapas Sukamara dan warga binaan Lapas peserta pelatihan yang diinisiasi Kementan dan Yayasan Waibi mendukung pemberdayaan masyarakat di lingkungan Lapas.

Sukamara, Kalteng [B2B] - Saat ini kondisi dunia sedang tidak baik. Perang Rusia vs Ukraina, ditambah pandemi Covid 19 yang belum usai dan pemanasan global memicu cuaca tidak menentu, mengakibatkan terjadinya resesi ekonomi, yang berdampak pada peningkatan inflasi termasuk bahan pangan. 

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengingatkan, kita semua harus segera mewaspadai dan membuat strategi mengatasi krisis pangan melalui peningkatan produksi pangan, pengembangan pangan subtitusi impor dan peningkatan nilai tambah dan daya saing ekspor.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengamini hal itu dan berupaya mendukung melalui pengembangan SDM pertanian, di antaranya melalui pemberdayaan masyarakat.

"Tugas kita untuk menysukseskan program Kementan. Lakukan kegiatan terus-menerus, tanpa lelah membangun regenerasi petani untuk melahirkan petani milenial dan wirausahawan muda pertanian," kata Dedi Nursyamsi.

Guna merealisasikan hal itu, Kementan bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM [Kemenkum HAM] serta Yayasan Inisatif Indonesia Biru Lestari [Waibi] menggelar Pelatihan Regeneratif berbasis Jagung.

Pelatihan dilaksanakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] di Kalimantan Selatan, dalam hal ini BBPP Binuang bersama Yayasan Waibi pada 20 - 22 Juli 2022. Tujuannya, melatih dan membuka wawasan dan pengetahuan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIIA [Lapas] Sukamara tentang tujuan dan manfaat pertanian bagi mereka setelah kembali ke masyarakat, sebagai sumber penghidupan dan kehidupan.

Kepala BBPP Binuang Yulia Asni Kurniawati mengatakan pelatihan ini sangat tepat dilakukan kepada warga binaan Lapas agar setelah selesai menjalani masa pidana dapat menjadi wirausahawan pertanian dan bercocok tanam dengan cara baik karena memperhatikan kelestarian lingkungan. 

"Semua orang memiliki hak untuk maju dan menjadi lebih baik, tak terkecuali warga binaan. Modal nol, untung berlipat ganda dari pertanian dan peternakan. Sampai akhir hayat jadi sumber penghidupan. Tidak ada masa pensiun selama kita kuat. Fokus belajar dan disiplin selama menjalani magang di BBPP Binuang," kata Yulia AK memotivasi peserta saat pembukaan pelatihan.

Kepala Lapas IIIA Sukamara, Joko Prayitno mengatakan pihaknya akan melanjutkan kerjasama dengan BBPP Binuang maupun Yayasan Waibi guna membina warga binaan Lapas Sukamara."

Mengantisipasi terjadinya kebutuhan pangan Kalteng, disiapkan lahan 30.000 hektar sementara untuk lingkungan Lapas disiapkan lahan penanaman jagung di  Desa Natai Sedawak seluas lima hektar dan di areal Lapas lima hektar juga," kata Joko Prayitno.

Staf Khusus Menkumham bidang Transformasi Digital, Fajar BS Lase mengatakan lahan Lapas Sukamara dan Nusakambangan, dapat dikembangkan sebagai kawasan food estate untuk dikelola warga binaan sehingga akan mendukung ketahanan pangan.

Sementara Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi pada kunjungan kerja di Provinsi Kalimantan Tengah, Jumat pekan lalu [20/7] mengingatkan tentang potensi pengembangan food estate yang menjadi tugas dan prioritas seluruh eselon satu Kementan.

"Sayang apabila tidak dimanfaatkan kerjasama antar kementerian dan lembaga pemerintah, termasuk kerjasama dengan TNI," kata Wamentan Harvick HQ.

Menurut catatannya, ada sekitar empat hingga lima juta petani baru yang hadir akibat dampak pandemi Covid-19. 

"Terbukti bahwa pertanian tetap tegar di tengah pandemi," katanya usai penanaman jagung perdana di lahan Lapas Sukamara bersama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum & HAM [Kakanwil Kemenkumham] Kalteng, Hendra Ekaputra dan Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati, pekan lalu.

Wamentan Harvick HQ mengakui meskipun refocusing anggaran cukup besar, Kementan mengupayakan dari sumber lain seperti pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat [KUR] berbunga rendah dan tanpa agunan.

Dia menambahkan program dan kegiatan di masing-masing eselon satu Kementan, termasuk bagi warga binaan Lapas, dengan memberi edukasi dan pelatihan agar terjun ke pertanian. Pasalnya, warga binaan usia 17 - 39 tahun tergolong generasi milenial yang potensi menjadi petani milenial.

"Jumlah petani milenial pada 2020 dan 2021, meningkat 31 persen dari 28 persen populasi petani di seluruh Indonesia. Edukasi mereka dengan baik, misalnya berikan anak sapi untuk dirawat, bukan diberi sapi dewasa karena khawatir akan dijual," kata Wamentan Harvick HQ. [Yulia AK]

Sukamara of Central Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.