Kementan Gelar Pelatihan Sejuta Petani & Penyuluh Antisipasi Perubahan Iklim
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Anticipate Climate Change
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Palangkaraya, Kalteng [B2B] - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian [BPPSDMP] kembali menggelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh. Dengan tema "Adaptasi dan Mitigasi Pertanian Terhadap Perubahan Iklim", pelatihan akan digelar 23 Februari hingga 17 Maret 2022.
Setelah sukses menggelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh secara virtual dan simultan pada Agustus 2021. Pelatihan serupa akan kembali digelar akhir Februari 2022. Pusat Pelatihan Pertanian [Puslatan] mengambil tema "Adaptasi dan Mitigasi Pertanian Terhadap Perubahan Iklim"
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo senantiasa mengingatkan pentingnya antisipasi dan mitigasi dari dampak perubahan iklim.
"Menghadapi 2022, tantangan paling berat menurut kami yang harus kami persiapkan adaptasi dan mitigasi adalah climate change dan tantangan-tantangan ekstrim, cuaca yang menurut secara global akan tak terduga akan menghantam seluruh dunia," katanya.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP menegaskan, pelatihan pertanian harus terus dilakukan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh dan petani.
Menurutnya, pelatihan tersebut merupakan simbol dari Kementan, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. Sebab, pada dasarnya peningkatan produktivitas bukan hanya karena teknologi terbaru dan benih yang bagus saja tetapi juga peningkatan kapasitas dan keterampilan insan pertaniannya yaitu penyuluh dan petani.
Untuk pendaftaran pelatihan tersebut, saat ini sudah dibuka. Dimana untuk para penyuluh, petani dan insan pertanian lainnya dipersilahkan mendaftar di Pelatihan Petani dan Penyuluh.
Sementara itu Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati mengatakan Pembukaan Pelatihan Sejuta Petani akan dilakukan oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo bersama Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi melalui Zoom Meeting dan Kanal Youtube BPPSDMP, pada Rabu mendatang [23/2]. Peserta yang mengikuti pelatihan juga akan diberikan e-sertifikat yang ditandatangani langsung oleh Menteri Pertanian.
Untuk Metode pelatihannya, dilakukan blended yakni online dan offline dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat di lokasi BPP Kostratani. Lebih lanjut Leli mengatakan, pihaknya berupaya mengantisipasi supaya pelatihan nanti tidak mengganggu jadwal dan mengurangi kerumunan di BPP Kostratani, sehingga Widyaiswara/fasilitator penanggung jawab melakukan pelatihan secara online dan disiarkan kepada penyuluh, petani dan insan pertanian lainnya di BPP Kostratani.
“Tak hanya BPP Kostratani yang bisa dijadikan lokasi siaran pelatihan online ini, Posluhdes, Saung Tani, bahkan P4S diharapkan bisa menjadi tempat latihan bersama Penyuluh dan petani,” katanya.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Balai Besar Pelatihan Binuang, Yulia Asni Kurniawati menyatakan bahwa dari UPT BBPP Binuang, khusus Kalimantan memiliki target peserta sebanyak 82.907 orang peserta. (Susma/Irfan/Agus)
Palangkaraya of Central Borneo [B2B] - Indonesian government to increase number of agricultural extension workers to support the farmers to increase agricultural production, develop farmer organizations, utilize technological innovations, access banking capital, and other resources to support food self-sufficiency and improve farmers´ welfare, according senior official of the Agriculture Ministry.
