Safari KostraTani, Kepala BPPSDMP dan Plt Bupati Indramayu `Berbalas Apresiasi`

Indonesia`s Agricultural Extension Connected through the KostraTani

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Safari KostraTani, Kepala BPPSDMP dan Plt Bupati Indramayu `Berbalas Apresiasi`
KANTOR BUPATI: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi [kanan] dan Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat [Foto: BPPSDMP]

Indramayu, Jabar [B2B] - Kegiatan Safari KostraTani dari Kementerian Pertanian RI berlanjut di pantai utara Jawa Barat, Selasa [25/8], tepatnya di Kabupaten Indramayu.
 
Pelaksana Tugas [Plt] Bupati Indramayu, Taufik Hidayat menerima kunjungan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi. Keduanya ´berbalas puji´ terhadap pembangunan pertanian sesuai tugas pokok dan fungsi [Tupoksi] masing-masing.

Dedi Nursyamsi memuji produktifitas padi Indramayu yang berjalan baik sampai saat ini sekaligus menjadi tolok ukur pasokan beras nasional. Apabila produksi Indramayu melejit berarti pasokan beras nasional aman. Sebaliknya, jika ada masalah di Indramayu, akan memicu masalah di tingkat nasional, dan pasti menjadi tanda tanya.

"Indramayu adalah sentra produksi beras nasional tertinggi. Indramayu diharapkan tidak sekadar mempertahankan, tapi mampu meningkatkan produktifitas padi dan produksi beras. Tetap menjadi pemasok beras utama nasional," katanya.

Kabadan SDM mengingatkan Indramayu terus menggenjot produktifitas beras, karena pangan adalah kunci menangkal pandemi Covid-19. "Selama obatnya belum ada, yang bisa menangkal Covid-19 hanya imunitas, yang berasal dari pangan maka pangan Indramayu tidak boleh bermasalah."

Dedi Nursyamsi mengurai tentang tiga faktor pengungkit produktifitas: teknologi, regulasi termasuk peraturan daerah [Perda] misalnya untuk menjamin luas sawah, dan sumber daya manusia [SDM]. Teknologi dan regulasi masing-masing kontribusinya 25% dan SDM mencapai 50%, "karena manusia yang berada di belakangnya."

SDM pertanian dimaksud adalah petani, kelompok tani [Poktan], gabungan kelompok tani [Gapoktan], penyuluh pertanian, praktisi pertanian dan lainnya. Hal serupa berlaku di negara-negara maju yang memiliki etos bagus, maka Kementan mengembangkan Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani].

"Dalam Kostratani, BPPSDMP Kementan akan berdayakan dari sisi fisi melalui kantor BPP [Balai Penyuluhan Pertanian]. Caranya, dengan alokasi pembangunan atau renovasi kantor BPP dan memperkuat sarana IT dengan pengadaan komputer dan modem," kata Dedi Nursyamsi.

Menurutnya, IT berguna memudahkan komunikasi. Indonesia sangat luas, yang bisa mengatasi masalah ruang dan waktu adalah internet. Dengan IT, dapat digelar aneka pelatihan untuk petani dan penyuluh, termasuk mengikuti kegiatan lain seperti IPDMIP.

Apresiasi Indramayu
Plt Bupati Taufik Hidayat apresiasi hadirnya KostraTani untuk penguatan peran Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di era industrialisasi 4.0, yang bertujuan meningkatkan produksi dan produktifitas pertanian nasional termasuk Indramayu.

"Saya berterima kasih kepada Kementan yang membawa spirit ke Indramayu. Kami juga ingin menciptakan petani milenial. Kita ajak anak-anak muda untuk tetap di Indramayu. Bekerja dan berusaha di Indramayu, tetapi dengan penghasilan seperti di kota," kata Taufik Hidayat.

Menurutnya, Indramayu memiliki sumber daya alam lain seperti minyak dan gas [Migas] dan laut, namun paling utama tetap pertanian. Dia meyakinkan mempertahankan Indramayu menjadi produsen beras tertinggi di Indonesia. Langkah nyata utama Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Indramayu adalah menghadirkan peraturan daerah [Perda] lahan pertanian abadi.

“Nanti kita kolaborasi dengan Kadis Kominfo untuk mendukung teknologi informasi di BPP. Semua sektor bisa kerjasama mendukung sukses pertanian di Indramayu. Harapan kami dan Pemkab Indramayu, KostraTani dapat meningkatkan produksi pertanian, karena Indramayu masih ditopang pertanian,” kata Plt Bupati Taufik Hidayat.

Dedi Nursyamsi mengutip instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang pentingnya meningkatkan produksi pertanian untuk menjaga ketahanan pangan.

“Kunci ketahanan pangan adalah meningkatkan produktifitas. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, di mana seluruh negara eksportir pangan menahan diri. Artinya, kita harus hidup dari petani kita sendiri. Dari lahan kita sendiri,” kata Mentan Syahrul dikutip Dedi Nursyamsi. [Cha]

Indramayu of West Java [B2B] - [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry to disseminate the development of agricultural extension centers at the sub-district level [BPP] into the center of Indonesian agricultural development [KostraTani] across the country, according to Indonesian senior official of the ministry.