Mentan Ingatkan Pemuda Tani Manfaatkan Peluang Magang di Jepang
Indonesian Young Farmers Participate in an Apprenticeship Program in Japan
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Gowa, Sulsel [B2B] - Sejumlah pemuda tani dari lima provinsi di Sulawesi, yang akan mengikuti program Magang Jepang menjalani pelatihan 75 hari di Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Batangkaluku, unit pelaksana teknis [UPT] Kementerian Pertanian RI.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengingatkan para pemuda tani untuk siap bersaing secara global, sejalan dengan upaya Kementan mendorong regenerasi petani melalui petani-petani muda, khususnya program Specified Skilled Workers [SSW] untuk belajar sambil bekerja di Jepang.
“Orang hebat, utamanya berkarakter. Sekarang punya ilmu saja tidak cukup. Pantang mundur, kalau kerja tahu menghormati yang lebih tua atau senior. Baik kepada teman-temannya, melaksanakan amanah dan bekerja tulus dan cepat serta sopan santun," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo di BBPP Batangkaluku, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa [30/3].
Peserta calon magang Jepang berasal dari lima provinsi di Sulawesi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Mereka akan mendapat pelatihan dan materi dari BBPP Batangkaluku, salah satu UPT Pelatihan di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP].
Karakter pemuda tani, kata Mentan, harus mampu berkolaborasi, banyak berteman dan siap berkompetisi secara sehat tanpa harus menjatuhkan orang lain. Tak kalah penting mampu mengembangkan kapasitas dirinya dan bermanfaat bagi sekitarnya.
"Sebaik-baiknya manusia adalah sebanyak-banyaknya manfaat bagi orang lain. Kalian berangkat ke Jepang, 1.000 bahkan 10.000 orang, saya harap kalian pulang membawa kebanggaan dan harumkan nama bangsa atas nama sektor pertanian," kata Mentan Syahrul.
Secara terpisah, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa SSW bertujuan memberi kesempatan pada pemuda tani Indonesia, untuk belajar tentang tata kelola pertanian yang maju, mandiri dan modern di Jepang, sehingga ilmu dan pengalaman di Jepang dapat diterapkan setelah kembali ke Indonesia.
"Dengan mengikuti magang Jepang, maka kemampuan, pengalaman, dan keterampilan bertani diharapkan akan meningkat pesat.Begitu pulang langsung jadi pengusaha petani milenial. Artinya, bukan hanya berproduksi tetapi juga menghasilkan usaha tani," kata Dedi.
Gowa of South Sulawesi [B2B] - Some Indonesian young farmers of five provinces attended an apprenticeship held by the Director General of Agency for Agricultural Extension and Human Resources Development or BPPSDMP at the Agriculture Ministry or the BPPSDMP with the Japan Agricultural Exchange Council [JAEC].
