Turki Dapat jadi Hub Ekspor ke Eropa, Afrika
Turkey Can Become a Hub of Indonesia`s Export Products
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Konya, Turki (B2B) - Turki merupakan mitra penting Indonesia dalam perdagangan Internasional. Posisi Turki yang strategis dapat menjadi hub untuk produk-produk Indonesia, khususnya ke pasar Eropa dan Afrika.
Harapan tersebut dikemukakan Menteri Pertanian Suswono saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Selcuk di Konya, Turki, Rabu.
Pada acara yang juga dihadiri civitas akademika, termasuk Rektor Universitas Selcuk Prof Dr Hakki Gokbel tersebut. Mentan memberikan kuliah umum dengan tema
Memperkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Turki Melalui Kerjasama Pertanian dan Agribisnis, seperti dilansir melalui pernyataan tertulis Kementerian Pertanian.
"Indonesia dan Turki dapat bersinergi memanfaatkan peluang pasar di masing-masing negara. Turki yang beriklim subtropis tentunya membutuhkan produk-produk pertanian yang hanya dapat tumbuh di iklim tropis," kata Suswono.
Demikian juga sebaliknya, katanya lagi, Indonesia tentunya membutuhkan produk-produk pertanian yang hanya bisa dihasilkan di negara subtropis seperti Turki.
“Masing-masing memiliki produk unggulan yang dibutuhkan dan dapat diperdagangkan oleh kedua negara,” kata Mentan Suswono.
Seperti diketahui, pada 2013 impor produk pertanian Indonesia dari Turki mencapai US$88,6 juta. Jenis produk yang diimpor adalah tembakau dan gandum, sementara ekspor produk pertanian Indonesia ke Turki meliputi minyak kelapa sawit, karet, dan produk pertanian lainnya dengan nilai US$476,3 juta.
Konya, Turkey (B2B) - Turkey is an important partner for Indonesia in international trade. Turkey´s strategic position could become a hub for Indonesia´s export products, especially to the European and African markets.
The expectations stated by the Indonesian Agriculture Minister, Suswono at a public lecture to the students of the Faculty of Agriculture, Selcuk University in Konya, Turkey, Wednesday.
The public lecture was also attended by the academic community, including Selcuk University Rector, Prof. Dr. Hakki is Gokbel. Suswono present the lectures on strengthening bilateral relations between Indonesia and Turkey through the cooperation of agriculture and agribusiness, as stated by a written statement from the Indonesian Agriculture Ministry.
"Indonesia and Turkey could synergize exploit market opportunities in each country. Turkish with a subtropical climate, would require the agricultural products which only grows in tropical regions," Suswono said.
Conversely, Suswono said, Indonesia certainly require that agricultural products from subtropical regions such as Turkey.
"Each country has a superior product that is needed and could traded by the two countries," Suswono said.
As is known, in 2013, Indonesia imported agricultural products from Turkey reached U.S. $ 88.6 million in tobacco and wheat, while exports of agricultural products from Indonesia to Turkey is palm oil, rubber, and others who reached U.S. $ 476.3 million.
