Tangkal PMK, SMKPPN Kementan Kawal Vaksinasi Booster PMK di Banyuasin

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Tangkal PMK, SMKPPN Kementan Kawal Vaksinasi Booster PMK di Banyuasin
SMKPPN SEMBAWA: Pendampingan dan pengawalan vaksinasi booster PMK dilakukan SMKPPN Sembawa setelah Kementan meluncurkan vaksinasi PMK sebanyak 1.400 dosis di Kabupaten Banyuasin, Sumsel yang diprioritaskan pada sapi bantuan APBN dan APBD.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui unit kerjanya telah melakukan berbagai langkah solutif mengatasi wabah Penyakit Mulut Kuku [PMK]. Mulai dari membangun posko, tata kelola lalu lintas ternak, bantuan obat, vitamin, vaksinasi, pelatihan hingga pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi [KIE]. 

Upaya tersebut juga dilakukan oleh SMKPPN Sembawa,  mendampingi vaksinasi booster PMK dari instansi ternak Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan [Sumsel] pada populasi sapi di Kecamatan Rantau Bayur sebanyak 311 ekor, Jumat [29/7]. Sebelumnya, Rabu [27/7] juga dilakukan vaksin booster PMK pada 24 ekor sapi di instalasi ternak SMKPPN Sembawa.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan kegiatan-kegiatan kolaboratif berbagai pihak untuk langkah preventif dan kuratif merupakan respons cepat pemerintah atas adanya laporan penyebaran wabah PMK diberbagai daerah terus akan didorong. 

“Pemerintah langsung bergerak cepat memberikan bantuan obat, antibiotik, dan vitamin. Meskipun angka kematian cukup rendah, tidak membuat pemerintah menyepelekan PMK. Saya memerintahkan seluruh jajaran hingga tingkat daerah meningkatkan pengawasan,” katanya.

Kendati demikian, dia meminta agar wabah PMK tak disikapi berlebihan yang dapat berdampak pada kepanikan, terutama di kalangan peternak. Semua pihak harus optimistis bahwa PMK bisa diatasi dengan cepat serta meningkatkan kewaspadaan. 

“PMK dapat ditangani. Tidak perlu panik. PMK dapat disembuhkan dengan tingkat kematian yang relatif rendah. PMK tidak membahayakan manusia, dagingnya bisa dikonsumsi dengan protokol pemotongan yang baik,” kata Mentan Syahrul.  

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menginstruksikan bahwa seluruh komponen di bawah BPPSDMP wajib turun, terutama tenaga medik dan paramedik dalam menanggulangi wabah PMK.  

Dedi menambahkan BPPSDMP akan memanfaatkan berbagai kegiatan transfer of knowledge untuk mendukung upaya penanggulangan PMK. 

"Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi peserta dalam pengendalian dan pemberantasan PMK sekaligus mengurangi penyebaran," katanya.

Menanggapi hal tersebut, sebagai langkah solutif dan antisipatif dalam menanggulangi wabah PMK, BPPSDMP Kementan yang secara teknis dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis [UPT] yakni SMKPPN Sembawa melakukan pendampingan vaksinasi booster PMK yang dilakukan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan.

Setelah Kementan meluncurkan vaksinasi PMK sebanyak 1.400 dosis di Kabupaten Banyuasin, dimana vaksinasi pertama diprioritaskan bagi sapi-sapi bantuan dari APBN dan APBD.

Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni menyampaikan bahwa tim yang mendampingi vaksinasi booster PMK yaitu dari instansi ternak antara lain drh Widia Siska, Ujang Muhammad dan Dian Ridho Permadi. 

Kegiatan vaksin pada Jumat [29/7] berlangsung di Kecamatan Rantau Bayur bagi 311 ekor sapi. Sebelumnya, Rabu [27/7] juga dilakukan vaksin booster PMK di instalasi ternak sapi SMKPPN Sembawa sebanyak 24 ekor sapi .

Langkah cepat selanjutnya adalah vaksin booster atau vaksin kedua PMK, SMKPP Negeri Sembawa turut berperan aktif melakukan pendampingan pada Vaksin Kedua di Kabupaten Banyuasin, Sumsel. 

SMKPPN Sembawa menerjunkan tiga orang guru peternakan dan dua siswa. Dikawal langsung dinas perkebunan dan peternakan Kabupaten Banyuasin sebanyak 10 orang dan tiga orang dari Polres Banyuasin.

"Dengan dilakukannya vaksinasi, diharapkan Sumsel terbebas dari PMK,“ harap Yudi. [timhumassmkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.