Penyalur KUR di Kalimantan Diharap Akomodir Skema `KUR Bayar Panen`

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Penyalur KUR di Kalimantan Diharap Akomodir Skema `KUR Bayar Panen`
BBPP BINUANG: Petani milenial Kalsel, Maulana Akbar didampingi Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Binuang, Joko TH dan Sub Koordinator Program dan Humas, Agus Sumantri [kiri] dialog dengan Kabadan Dedi Nursyamsi [kanan]

Tapin, Kalsel [B2B] - Perbankan penyalur Kredit Usaha Rakyat [KUR] di wilayah Kalimantan diharapkan dapat mengakomodir pengembalian KUR melalui 'Skema Bayar Panen' disingkat Yarnen. Pasalnya, skema tersebut ada dan lazim dilakukan petani dan peternak di Pulau Jawa, sebagai solusi cepat dan tepat mendukung akses modal bagi sektor pertanian.

Seruan tersebut dikemukakan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menjawab pertanyaan Maulana Akbar dari P4S Muda Berkarya di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan sesi dialog interaktif Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh [PSPP] Season III/2022 yang dibuka oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Selasa siang [25/4].

"Skema Yarnen atau bayar panen bisa dilakukan, dari pengalaman para petani kita di beberapa bank penyalur, dengan cara Yarnen. Silakan dibicarakan dengan pihak bank, kalau petani di Jawa sudah biasa melakukan Yarnen, mestinya bisa juga di Kalimantan," kata Dedi Nursyamsi di Agriculture War Room Kementan [AWR] didampingi Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, kata Dedi, kegiatan PSPP bertajuk Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat [KUR] untuk Agribisnis´ mengajak para petani memanfaatkan KUR untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian pascapanen.

"Aspirasi SDM pertanian di Kalsel berharap waktu pembayaran KUR untuk penggemukan sapi, bisa dua bulan, dan tiga bulan untuk padi," kata Maulana Akbar, petani milenial Kalsel didampingi Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Binuang, Joko Tri Harjanto dan Sub Koordinator Program dan Humas, Agus Sumantri.

Pembukaan PSPP
Lebih sejuta petani dan penyuluh dari seluruh Indonesia antusias mengikuti PSPP Season III 2022, diapresiasi oleh Mentan Syahrul. Tujuan PSPP kali ini mengajak para petani memanfaatkan KUR untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian pascapanen.

"Pemerintah berupaya mempermudah persyaratan KUR pertanian, utamanya kebijakan KUR tanpa agunan, yang disosialisasikan Kementan melalui pelatihan ini," katanya.

Mentan Syahrul meyakini apabila PSPP dengan tema Pemanfaatan KUR untuk Agribisnis, akan memberikan dampak besar bagi pembangunan kehidupan bangsa untuk saat ini dan ke depan.

"Saya yakin apa yang kita capai hari ini adalah bagian-bagian untuk menghadirkan energi bangsa dalam rangka membangun kehidupan ke depan yang lebih baik dan juga lebih sejahtera," katanya.

Menurut Mentan, pelatihan tersebut sangatlah penting dan strategis, karena tujuan pelatihan tersebut menghadapi tantangan global di sektor pertanian yang semakin kompleks. [Agus]

Tapin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.