Penyuluh Kawal Petani, BBPP Binuang Dukung Kementan Gaungkan Genta Organik
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta [B2B] - Tantangan sektor pertanian pada 2023 kian berat dan kompleks akibat perubahan iklim, pandemi Covid-19 dan Perang Rusia dengan Ukraina karena meluluhlantakkan perekonomian global, maka SDM pertanian harus diberdayakan untuk mengantisipasi dampaknya melalui Balai Penyuluhan Pertanian [BPP].
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementerian Pertanian RI melalui sejumlah program utamanya terus berupaya membangun kekuatan SDM pertanian, guna percepatan penumbuhan dan penguatan petani muda dalam visi besar Indonesia maju.
"Peningkatan kompetensi SDM pertanian profesional dilakukan melalui pendidikan, pelatihan vokasi maupun sertifikasi profesi, salah satunya untuk penyuluh," kata Mentan Syahrul.
Penyuluh menjadi garda terdepan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas yang berdaya saing guna mewujudkan pencapaian swasembada pangan dan penerapan teknologi pertanian yang modern.
"Bagaimana pertanian bisa baik? Penentu utamanya adalah penyuluh. Kalian itu penting banget. Saya katakan selalu, bahkan di depan Presiden Joko Widodo bahwa penyuluh adalah Kopassus-nya pertanian. Penyuluh itu penembak jitunya Kementan," kata Mentan.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi saat membuka Rapat Koordinasi [Rakor] Penyuluhan Nasional 2023 di Jakarta, Kamis [26/1].
Rakor bertema ´Penyuluhan Pertanian siap Mendukung Program Pembangunan Pertanian melalui Genta Organik´ dihadiri 173 peserta dari seluruh Indonesia.
Mereka terdiri atas kepala dinas yang menyelenggarakan fungsi penyuluhan pertanian di tingkat provinsi dan kabupaten/kota beserta jajarannya, Kepala Unit Pelaksana Teknis [UPT] Pelatihan dan Pendidikan lingkup BPPSDMP di antaranya BBB Binuang selaku Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] di wilayah Kalimantan.
Dedi Nursyamsi mengingatkan tantangan pada 2023 semakin berat dan kompleks, maka kita harus mengantisipasi permasalahan terutama dampak perubahan iklim, pandemi Covid-19 dan krisis Perang Rusia dan Ukraina.
"Indonesia ekspor komoditas perkebunan ke Rusia dan Ukrina, tapi karena perang, volume ekspor ke sana jadi tidak karuan," katanya.
Selain itu, kata Dedi Nursyamsi, Rusia sebagai cadangan pupuk terbesar di dunia memicu dampak pada distribusi bahan baku pupuk sehingga harga pupuk dan pestisida melambung akibat bahan bakunya tersendat.
"BPPSDMP Kementan terus mengejot pertanian presisi untuk menjamin pendapatan kita. Kementan memiliki pertanian presisi dengan low budget. Selama pangan diperlukan selama itu pula pertanian diperlukan. Pangan tidak boleh terganggu,” katanya. [agus/jeka/timhumasbbppbinuang]
Jakarta [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
