Penas XVI 2023, Mentan Syahrul Apresiasi Partisipasi Industri dan Peneliti

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s PEPI Serpong

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Penas XVI 2023, Mentan Syahrul Apresiasi Partisipasi Industri dan Peneliti
PEPI SERPONG: Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [kiri] didampingi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi [tengah] meninjau pameran teknologi yang digelar pada ajang Penas XVI - 2023 di Padang, yang dipusatkan di kawasan Lanud Sutan Sjahrir, Padang.

Padang, Sumbar [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi kehadiran para pelaku industri dan peneliti pertanian Indonesia yang menghadirkan berbagai varietas unggul terutama untuk menghadapi musim kemarau panjang akibat fenomena El Nino.

Mentan Syahrul menilai, kehadiran industri dan peneliti semakin menambah daya gedor produktivitas dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Hal terpenting, kolaborasi semua pihak harus ditingkatkan untuk menjaga Indonesia aman dari ancaman krisis pangan.

"Saya kira banyak hal yang membuat semua optimis dalam menatap masa depan. Di antaranya kehadiran industri dan peneliti dalam mengambil bagian menghadirkan varietas baru tahan panas untuk menghadapi fenomena El Nino," kata Mentan Syahrul pada pembukaan Pekan Nasional Petani dan Nelayan [Penas] XVI 2023 di Padang, Sumatera Barat yang dibuka oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto via daring pada Sabtu [10/6].

Ke depan, katanya, pemerintah akan mengawal permodalan pelaku usaha tani melalui serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini sejalan dengan perintah Presiden RI Joko Widodo yang menginginkan tumbuh kembangnya usaha tani sebagai penguat ekonomi nasional.

"Salah satu yang Presiden Jokowi dorong adalah bagaimana memberi modal pada petani tidak ada lagi hanya bagi bagi tetapi memberikan modal dan memberikan gagasan. Kemudian kita jaga sama sama untuk kemajuan pertanian Indonesia," katanya.

Terkait hal ini, Mentan Syahrul berharap peranan perbankan menjadi sentra utama memberi layanan modal kepada para petani Indonesia. Kehadiran bank akan memperkokoh ketersediaan pangan di hulu dan hilir.

"Kehadiran perbankan menjadi penting untuk menambah aktivitas pertanian baik di budidaya, pasca panen maupun proses perdagangan agri bisnisnya. Yang pasti kita jaga bersama untuk kemajuan bangsa dan negara," katanya.

Di lokasi yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa kegiatan Penas harus menjadi titik balik lahirnya sebuah semangat bersama dalam menjalankan komitmen program antisipasi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global.

Diketahui, katanya lagi, Kementan telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta ancaman krisis pangan global. Salah satu kuncinya adalah petani harus terus dapat berproduksi tanpa mengalami kendala apapun.

"Identifikasi sudah kami lakukan terutama pada berbagai tantangan yang akan dihadapi sehubungan dengan ancaman perubahan iklim," ungkap Dedi Nursyamsi.

Menurutnya, langkah mitigasi dan adaptasi tersebut tentu membutuhkan kerja sama lintas stakeholder yang baik agar petani tetap dapat berproduksi dan meningkatkan produktivitasnya," jelasnya. [andriwan/timhumaspepiserpong]

Padang of West Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.