Mentan: "Petani Milenial Papua Jangan Takut Gagal"

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Novita Cahyadi


Mentan: "Petani Milenial Papua Jangan Takut Gagal"
KESEDIAAN PANGAN: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo [kiri atas] didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi [kiri bawah] dalam pembukaan kegiatan Pelatihan Bagi Petani Milenial di Papua dan Papua Barat secara virtual. [Foto: Kementan]

Manokwari, Papua Barat [B2B]  - Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM  Pertanian [BPPSDMP] terus melakukan penguatan kapasitas SDM pertanian di seluruh Indonesia, tak terkecuali Provinsi Papua dan Papua Barat. 

"Anak muda terutama petani menial Papua dan Papua Barat jangan takut gagal, karena gagal merupakan hal biasa. ," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo secara virtual pada pembukaan pelatihan bagi petani milenial Papua dan Papua Barat, Senin [15/11].

Menurutnya, anak muda Papua harus bisa bersaing dengan anak muda di Indonesia lainnya, yang berlangsung sembilan hari, 15 - 23 November 2021, yang ditujukan mendukung ketersediaan pangan.

Pelatihan diikuti 1.200 peserta dari 20 kabupaten/kota di Papua dan 18 kabupaten/kota di Papua Barat.

Mentan Syahrul mengingatkan bahwa bertani itu hebat, menjadi petani milenial itu luar biasa sehingga mulailah berbuat bagi diri sendiri dan untuk bangsa secara tulus. 

"Jika kau melakukan ini dengan baik, sudah membantu bupati, gubernur dan presiden. Kalau mau jadi pejuang kemanusiaan dan pejuang bangsa, perbaikilah pertanian Papua,” ungkapnya.

Mentan meyakini, jika petani milenial Papua bergerak, maka ketersediaan pangan akan bisa dipenuhi, didukung tanah yang subur, petani milenial Papua dapat memanfaatkan SDA yang ada untuk kepentingan pertanian kedepannya.

“Saya harap Kepala Daerah Papua dan Papua Barat serta Dinas terkait agar memberi perhatian lebih bagi petani milenial. Ini adalah aset berharga yang harus menjadi perhatian kita bersama," katanya.

Dalam masa pelatihan sebulan ini, katanya, lanak-anak muda Papua tidak boleh gagal, sebab masa depan pertanian di bumi Papua ada ditangan generasi muda. 

"Ini momentum untuk connecting, selanjutnya adalah mixing dengan program pertanian lainnya. Bertanilah dan bangun pertaniannya di tanah Papua ini”, tegas Mentan.

Menurutnya selama pandemi covid-19 bahkan dalam kondisi krisis sekalipun pertumbuhan PDB pertanian naik 16.24% dan ekspor meningkat 15.79% pada 2020. Bahkan hingga 2021, meningkat ke 47, 96%. Sementara Nilai Tukar Usaha Petani [NTUP] meningkat 105,58 dan Nilai Tukar Petani [NTP] mencapai 105,68.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengapresiasi tingginya semangat petani milenial Papua yang dikut dalam pelatihan hal ini terbukti membludaknya para pendaftar.

Dedi menyebut sebagian besar kabupaten di Papua dan Papua Barat terhubung dengan baik, ada beberapa kabupaten lainnya yang akan dilakukan pelatihan secara offline hingga 23 November mendatang.

“Materi pelatihan kita terkait teknik budidaya, wirausaha termasuk di dalamnya bagaimana mendapatkan kredit usaha rakyat [KUR] agar mereka [petani milenial] bisa berwirausaha secara mandiri melalui KUR yang disediakan kementerian pertanian,” tutur Dedi.

Sementara itu, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Manokwari, Purwanta mengatakan peserta yang mengikuti pelatihan, pihaknya memprioritaskan orang asli Papua, dengan harapan bisa mengangkat ketertinggalan anak-anak Papua bisa sebanding dengan daerah lain.

Pemateri pada pelatihan ini akan dikolaborasi bersama kementerian Pertanian, baik balai besar peternakan Batu Malang, Polbangtan Malang, BPTP Manokwari, Dinas Pertanian dan Tim Papua Muda Inspiratif.

Di Provinsi Papua, pelatihan akan digelar di BPTP Papua, BLP Sentani, BPP Sidori, Dinas Kehutanan Biak, Dinas Pertanian Merauke, Dinas Pertanian Nabire, Politeknik Pembangunan Pertanian Merauke, BPP Semangga, Balai Kampung Domande, Diperta, SMK Eca, dan Diperta Yapen. Sedangkan, di Provinsi Papua Barat, pelatihan dipusatkan di Polbangtan Manokwari, Dinas Pertanian Kabupaten Pegaf, Dinas Pertanian Kabupaten Teluk Bintuni, Dinas Pertanian Kabupaten Sorong, Dinas Pertanian Kabupaten Fakfak dan Dinas Pertanian Kabupaten Tambrauw.

Manokwari of West Papua [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.