Menko LBP Apresiasi AWR, BPN Elaborasi Luas Lahan Baku Sawah Nasional 2019

Indonesia`s Paddy Fields in 2019 Increased by 358,000 Hectares of 2018

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Menko LBP Apresiasi AWR, BPN Elaborasi Luas Lahan Baku Sawah Nasional 2019
AGRICULTURE WAR ROOM: Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil [ke-2 kiri] bersama Kepala BPS Suhariyanto [kiri] Menko Kemaritiman LBP dan Mentan SYL [inset atas] dan peluncuran AWR di Kementan [Foto2: B2B/Mya]

Jakarta [B2B] - Menko Kemaritimian Luhut Binsar Panjaitan [LBP] mengapresiasi inisiasi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] mengembangkan Agriculture War Room [AWR]. Sementara Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil mengelaborasi ´luas lahan baku sawah nasional 2019´ mencapai 7.463.948 hektar, meningkat 358.000 hektar dari 2018.

Menko Kemaritiman LBP mengapresiasi inisiasi SYL untuk  kemajuan pertanian Indonesia, karena pengembangan AWR oleh Kementerian Pertanian RI merupakan inovasi maju, mandiri dan modern seperti dicita-citakan oleh Presiden RI Joko Widodo dan seluruh rakyat Indonesia.

"Saya sangat bangga sekali, apa pun kinerjanya pasti harus bermain data dan harus valid. Kalau ini ditata dengan baik, ke depan, kita tidak akan ribut lagi soal impor beras atau lainnya. Saya kira apa yang dibuat Mentan Syahrul ini harus dipertahankan, bahkan bisa lebih maju lagi karena teknologi sejatinya terus berkembang," kata Menko LBP pada peluncuran AWR oleh Mentan SYL di Jakarta, Selasa [4/2].

Sebelumnya, Mentan SYL dalam kata sambutannya mengatakan bahwa AWR diluncurkan sebagai pusat data dan sistem kontrol pembangunan pertanian nasional berbasis teknologi. Sistem ini nantinya akan digunakan sebagai pemicu tumbuh kembangnya produksi diatas angka rata-rata.

"Langkah awal ini berkaitan langsung dengan kebutuhan pangan 267 juta penduduk Indonesia. Dengan AWR, kami ingin pertanian ke depan lebih maju, lebih mandiri dan lebih modern untuk hasil yang memuaskan," kata SYL.

Lahan Baku Sawah
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Administrasi Tata Ruang/ Badan pertanahan Nasional [ATR/BPN] Sofyan Djalil mengelaborasi ´luas lahan baku sawah nasional 2019´ mencapai 7.463.948 hektar, yang meningkat 358.000 hektar dari 2018.

Sejumlah provinsi yang mendapat penambahan luas baku sawah antara lain Provinsi Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Selatan, DI Yogyakarta dan Bangka Belitung. Dalam data luas baku sawah terbaru, provinsi dengan luas lahan sawah terbesar adalah Jawa Timur seluas 1,21 juta hektar, Jawa Tengah 1,04 juta hektar, Jawa Barat 928.218 hektar, Sulawesi Selatan 654.818 hektar dan Sumatera Selatan 470.602 hektar.

Menurut Kepala BPN Sofyan Djalil terdapat beberapa alasan mengapa luas lahan baku sawah 2019 lebih besar, salah satunya karena ada sawah yang tidak terekam sebagai sawah lantaran saat dilakukan pengambilan data di musim hujan, sawah tersebut terendam air.

“Setelah verifikasi di lapangan, semua kementerian dan lembaga sepakat bahwa yang kita verifikasi ini betul-betul data lahan baku sawah yang sebenarnya sesuai dengan ketentuan yang disepakati,” katanya.

Faktor lain, kata Sofyan Djalil, karena terdapat lahan sawah di sejumlah provinsi yang sebelumnya tidak terekam oleh citra satelit sebagai lahan sawah karena terendam air. Lahan sawah dalam penghitungan luas sawah ini didefinisikan sebagai areal tanah pertanian yang digenangi air secara periodik dan atau terus menerus. Lahan sawah ditanami padi, dan atau diselangi tanaman lain seperti tebu, tembakau dan tanaman musim lainnya.

"Sawah yang belum terpetakan sebelumnya, jauh lebih besar daripada sawah yang mengalami alih fungsi," katanya. [Liene]

Jakarta [B2B] - Indonesia´s paddy fields in 2019 increased by 358,000 hectares from 2018 to 7,463,948 hectares in a number of provinces such as East Java, West Java, South Sulawesi and South Sumatra because it was flooded when data was collected by related parties, according to Indonesian Agraria Minister Sofyan Djalil.