KostraTani vs Corona, Polbangtan YoMa `On Air` dengan Kepala BPPSDMP Kementan

Indonesian Agriculture Ministry Concerned Coronavirus with Weaker Health Systems

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


KostraTani vs Corona, Polbangtan YoMa `On Air` dengan Kepala BPPSDMP Kementan
AOR POLBANGTAN YOMA: Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi di Jakarta [kiri] memperlihatkan pengukur suhu tubuh, Direktur Polbangtan YoMa Dr Rajiman; Wadir I Dr Ananti Yekti dan Kabag Umum Irwan JS di Yogyakarta pada layar utama AOR BPPSDMP [Foto2: Humas]

Yogyakarta, DIY [B2B] - Polbangtan YoMa bersama unit pelaksana teknis [UPT] dari BPPSDMP Kementan di seluruh Indonesia terlibat on air dengan Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi, yang menyampaikan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] kepada jajaran Kementerian Pertanian RI, khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] untuk menerapkan ´protokol kewaspadaan´ menghadapi penyebaran virus Corona, COVID-19. Kiatnya adalah ´jaga jarak´ atau social distance, misalnya salaman diganti lambaian tangan dan gunakan Cloud Meeting melalui Agriculture War Room - Komando Strategis Pembangunan Pertanian [AWR KostraTani] untuk komunikasi dan koordinasi jarak jauh via internet.

Prof Dedi Nursyamsi melalui Agriculture Operation Room [AOR] di Gedung D Kementan mengatakan bahwa Mentan SYL berulang kali mengingatkan bahwa SDM pertanian adalah kekuatan utama penyedia pangan nasional, sehingga harus bersikap bijak dan waspada mengantisipasi penyebaran virus Corona yang saat ini telah ditetapkan Badan Kesehatan Dunia [WHO] sebagai pandemi global.

"Kita harus bersikap proporsional, artinya tidak boleh panik dan tidak pula menganggap enteng," kata Dedi Nursyamsi didampingi Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah dan Kapusdik Idha Widi Arsanti, sementara Kapusluh Leli Nuryati berada di AOR Pusluhtan, lantai lima Gedung D di komplek Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan.

Antisipasi dini, katanya, adalah menyediakan hand sanitizer di titik-titik kritis penyebaran virus Corona, yang bisa menempel alat absensi, maka harus dilakukan desinfektan secara berkala saat jam masuk dan pulang kantor.

"Kepada UPT pelaksana pelatihan dan pendidikan harus memperbanyak tempat cuci tangan mulai dari lobi, ruang kelas dan ruang pelatihan. Sebelum masuk, wajibkan mencuci tangan terlebih dahulu. Wajib menyediakan hand sanitizer dan wastafel harus dilengkapi sabun pencuci tangan," kata Dedi Nursyamsi.

"Polbangtan YoMa sejak jauh-jauh hari telah menyediakan hand sanitizer di titik-titik kritis di kampus jurusan pertanian Yogyakarta maupun kampus jurusan peternakan Magelang setelah pemerintah menetapkan ´Waspada Corona´. Kami sudah menyiapkan pengukur suhu tubuh atau thermo scan di pintu masuk kantor dan pintu ruang kelas Polbangtan YoMa, yang dilakukan oleh petugas tertentu," kata Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman di layar utama AOR BPPSDMP saat komunikasi dengan Prof Dedi Nursyamsi.

"Polbangtan YoMa selaku UPT BPPSDMP Kementan akan melaksanakan seluruh instruksi dan arahan Mentan dan Kepala BPPSDMP menyikapi penyebaran virus Corona," kata Dr Rajiman didampingi Wakil Direktur I Dr Ananti Yekti dan Kabag Umum, Irwan Johan Sumarno di Yogyakarta menjawab instruksi Kepala BPPSDMP.

Sebelumnya, Dedi Nusyamsi mengingatkan kepada UPT pelaksana pelatihan dan pendidikan harus memperbanyak tempat cuci tangan mulai dari lobi, ruang kelas dan ruang pelatihan. Sebelum masuk, wajibkan mencuci tangan terlebih dahulu. Wajib menyediakan hand sanitizer dan wastafel harus dilengkapi sabun pencuci tangan.

Menurutnya, kita harus tenang namun tetap waspada. Saat ini kita harus mencegah penyebaran virus Corona dengan standar operasional dan prosedur [SOP] pencegahan yang ditetapkan otoritas kesehatan. Hindari zona-zona titik penyebaran dan selalu update informasi.

“Kami sudah mengirimkan surat edaran via WhatsApp kepada seluruh pimpinan unit kerja dan UPT untuk disebarkan kepada setiap karyawan. Jangan sampai ada yang terlewatkan. Kita semua harus peduli. Kita harus berusaha sekuat tenaga mencegah dan menghindari vrus Corona. Tidak boleh ada seorang pun yang lengah," kata Prof Dedi Nursyamsi. [IJS]

Yogyakarta [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases, according to senior official of the ministry.