BBPP Kementan Dukung BPPSDMP Gencarkan Genta Organik pada PSPP Vol. 5

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


BBPP Kementan Dukung BPPSDMP Gencarkan Genta Organik pada PSPP Vol. 5
BBPP BINUANG: Jajaran BBPP Binuang dipimpin Kabalai Bambang Haryanto menyimak antusias uraian Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi di Bogor tentang pelaksanaan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh [PSPP] Volume ke-5 yang akan dipusatkan di Balai Prajurit Jenderal M Jusuf Makassar.

Tapin, Kalsel [B2B] - Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] khususnya BBPP Binuang mendukung upaya Kementerian Pertanian RI menggencarkan dan sosialisasi Gerakan Tani Pro Organik [Genta Organik] bagi petani dan penyuluh di wilayah Kalimantan.

BBPP Binuang akan mengerahkan petani dan penyuluh beserta seluruh potensi yang ada bagi kesuksesan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh [PSPP] Volume ke-5 yang dipusatkan di Balai Prajurit Jenderal TNI Mohamad Jusuf di Makassar selama tiga hari, 16 - 18 Maret 2023.

Kegiatan PSPP Vol. 5 dijadwalkan dibuka oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo didampingi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi pada Kamis pagi [16/3] yang akan dihadiri secara hibrid oleh 1,8 juta petani dan insan pertanian serta 38.093 penyuluh dari seluruh Indonesia.

Mentan Syahrul mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas hasil pertanian di Indonesia adalah ketersediaan dan kecukupan pupuk anorganik.

"Sampai saat ini, untuk memenuhi ketersediaan dan kecukupan pupuk organik sangat sulit dan mahal karena beberapa bahan bakunya masih tergantung impor dari negara lain," kata Syahrul.

Seperti diketahui bahwa di antara tempat bahan baku maupun produksi pupuk adalah Rusia dan Ukraina yang sedang berperang. Sebab itu, Kementan, mendorong para petani menggunakan pupuk organik dan hayati secara mandiri dan masif.

"Gerakan ini tidak berarti meninggalkan penggunaan pupuk anorganik sepenuhnya, melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau menggunakan konsep pemupukan berimbang," kata Mentan Syahrul.

Dia berharap melalui Genta Organik, kebutuhan pangan tetap terjaga dan berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, penghasil devisa negara, sumber pendapatan utama rumah tangga petani, dan penyedia lapangan kerja.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan menjelang pelaksanaan PSPP Vol. 5, pihaknya akan membangun 1.020 titik demplot pembuatan pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah dan pestisida alami.

"Ini akan menjadi tempat pembelajaran petani dalam mengembangkan sistem produksi pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami, sehingga dapat mengimplementasikan dan menerapkannya secara mandiri di lahan usaha taninya," kata Dedi Nursyamsi kepada awak media pada jumpa pers secara hibrid [online dan offline] yang dihadiri sejumlah wartawan.

Kepala BBPP Bambang Haryanto mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dan komunikasi sejak jauh-jauh hari guna mendukung sukses PSPP Vol. 5 yang akan melibatkan petani, insan pertanian dan penyuluh di seluruh wilayah Kalimantan.

"Petani dan penyuluh diberi pengetahuan tentang nutrisi dan bahan organik untuk tanaman, yang diharapkan bermanfaat bagi petani menghadapi permasalahan saat ini mengatasi melambungnya harga pupuk anorganik," katanya.

Data dan Fakta
Dalam kesempatan tersebut, Dedi Nursyamsi mengurai tentang sukses kegiatan PSPP yang saat ini menembus angka lebih dari 11 juta peserta Target peserta Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Vol. 5 sebanyak 1.800.000 orang, meliputi 1.761.907 petani dan insan pertanian lainnya sedangkan 38.093 berasal dari penyuluh pertanian.

Kegiatan yang direncanakan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 16 s/d 18 Maret 2023 akan dibuka langsung oleh Menteri Pertanian RI bersamaan dengan pembukaan BIMTEK Sinergitas TNI - AD dengan Kementerian Pertanian dalam rangka mendukung program Ketahanan Pangan Nasional di Gedung Jenderal M. Yusuf, Makassar, Sulawesi Selatan.

Sebagai informasi, Kementan telah melatih petani dan penyuluh secara hybrid [offline dan online] sejak tahun 2020.

Tahun 2020 jumlah peserta dilatih sebanyak 986.558 peserta. Tahun 2021 jumlah peserta mencapai 2.331.530. Sedangkan di tahun 2022 Kementan melatih sebanyak 6.567.531. Sementara di awal tahun 2023 peserta yang dilatih sebanyak 319.544. Sehingga secara kumulatif sampai bulan Februari 2023, total peserta yang telah dilatih mencapai 10.205.163.

Hasil pelatihan sejak 2020 sudah dapat dirasakan oleh petani, yaitu sebanyak 546.469 orang Petani Milenial yang dibina Kementan, yang mengakses KUR sebanyak 140.158 orang dengan jumlah akad senilai Rp. 6.570.382.877.462. Tidak hanya itu, total peserta yang dilatih pada pelatihan sejuta petani dan penyuluh [purnawidya] sebanyak 6.724.637 peserta, yang mengkases KUR sebanyak 671.090 orang dengan jumlah akad Rp. 40.685.482.184.462. [jeka/agus/timhumasbbppbinuang]

Tapin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country such as the BBPP Binuang so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.