BBPP Kementan Latih Penyuluh Kalsel Literasi dan Edukasi Keuangan

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


BBPP Kementan Latih Penyuluh Kalsel Literasi dan Edukasi Keuangan
BBPP BINUANG: Kepala BBPP Binuang, Yulia AK [tengah] bersama peserta PLEK didampingi petani milenial Kalsel, Maulana Akbar [ke-2 kanan], Koordinator Evaluasi dan Program, Joko Tri Harjanto [ke-2 kiri] dan SubKoord. Program dan Humas BBPP Binuang, Agus Sumantri

Tapin, Kalsel [B2B] - Sekitar 66 penyuluh pertanian dan staf lapangan dari Kabupaten Tapin, Tanah Laut dan Hulu Sungai Tengah di Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel] mengikuti Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan [PLEK] Tingkat Lanjut selama tiga hari, 28 - 30 Juli 2022, di Kampus Binuang, Tapin, Kalsel.

Kegiatan PLEK tersebut digelar oleh Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian didukung Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program [IPDMIP] yang difasilitasi Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Binuang.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Kementan terus berupaya meningkatkan kapasitas SDM pertanian. Selain ilmu teknis, pengetahuan non teknis seperti pengelolaan keuangan juga penting untuk diketahui pelaku pertanian guna mencapai produktivitas dan produksi yang maksimal.

"Pelatihan oleh IPDMIP diharapkan memberikan manfaat pada peningkatan nilai dan keberlanjutan irigasi pertanian, sehingga tercapai sasaran peningkatan ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat pedesaan di Indonesia," katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi berpendapat senada bahwa Program IPDMIP bertujuan meningkatkan nilai pertanian beririgasi secara berkelanjutan serta meningkatkan pendapatan pertanian di wilayah irigasi.

"Kegiatan seperti PLEK diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sekaligus mengubah perilaku petani. Pelatihan diharap mendukung pencapaian swasembada beras sesuai Program Nawacita," kata Dedi Nursyamsi.

PLEK Tingkat Lanjut diberikan pada penyuluh, petani dan staf lapangan yang telah mengikuti pelatihan dasar sebelumnya. Materinya fokus pada kegiatan simpan pinjam [KSP] modulnya memuat materi mengenai penguatan kemampuan individu dan kelompok tani dalam hal menabung dan mengelola keuangan kelompok.

Ke-66 peserta PLEK terdiri atas 19 orang dari Kabupaten Tapin, 15 orang dari Hulu Sungai Tengah dan 32 dari Tanah Laut yang dibagi dalam dua angkatan pelatihan, 34 dan 32 orang. Sejalan tujuan IPDMIP sebagai program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan mencapai keberlanjutan sistem irigasi kewenangan pusat, provinsi hingga tingkat kabupaten. 

Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati berharap penyuluh dan staf lapangan mengajak petani beserta kelompok tani maupun keluarga dapat mengelola keuangan secara baik bagi peningkatan kesejahteraan.

"Kembangkan kegiatan simpan pinjam dalam kelompok, menyelenggarakan tabungan dan penyediaan pembiayaan bagi anggota dengan syarat-syarat mudah berdasarkan kepercayaan dan kekeluargaan," katanya saat membuka PLEK Tingkat Lanjut di Kampus Binuang.

Dalam konteks lebih luas, kata Yulia, simpan pinjam kelompok dapat berperan sebagai institusi mediasi antara lembaga penyalur kredit dan pemerintah dengan masyarakat lapisan bawah baik untuk usaha tani maupun usaha tambahan [income generating] rumah tangga. 

Widyaiswara BBPP Binuang, Tota Totor Naibaho mengatakan melalui pelatihan, diharapkan penyuluh dan petani meningkat keterampilannya mengelola keuangan baik untuk diri sendiri maupun kelompok, sehingga memiliki kepercayaan diri untuk akses pada layanan pembiayaan pedesaan guna pengembangan usahataninya. 

"Materi pelatihan tentang menabung berkelompok, penumbuhan kegiatan simpan pinjam kelompok, pengelolaan kegiatan simpan pinjam kelompok dan manajemen pembiayaan income generating, dan potensi pembiayaan rantai nilai," kata Tota TN.

Sebagaimana diketahui, Program IPDMIP merupakan program pemerintah yang didanai Asian Development Bank [ADB] dan International Fund for Agriculture Development [IFAD] bergerak di bidang irigasi dengan melibatkan tiga kementerian yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian. 

Adapun tujuan utama Program IPDMIP di Kalsel untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani serta memperbaiki sistem irigasi dari sisi pengelolaan dan pengembangan yang lebih efektif dan efisien.

Sementara lokasi pelaksanaan Program IPDMIP di Kalsel antara lain Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Tapin, Barito Kuala dan Tanah Bumbu yang selaras pada Program IPDMIP dengan Kerangka Program Nasional yang telah disusun dalam Rangka Keberlanjutan dan Peningkatan Produksi Pertanian Beririgasi. [Tota/Agus]

Tapin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry or the BBPP across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.