Biosains, Kiat Polbangtan Manokwari Tekan Ketergantungan Pupuk Kimia

Development of Organic Fertilizer in Indonesia Manokwari`s Polbangtan

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Biosains, Kiat Polbangtan Manokwari Tekan Ketergantungan Pupuk Kimia
PERAN KOSTRATANI: Pendamping model BPP Kostratani dapat menerapkan konsep mix farming atau integrated farming dengan potensi lahan yang cukup luas dan SDM mumpuni [Foto: Pusdiktan]

Manokwari, Papua Barat [B2B] - Menteri Pertanian, RI Syahrul Yasin Limpo terus menyemangati insan pertanian untuk tangguh menghadapi berbagai guncangan di tengah pandemi Covid-19. 

"Pertanian tidak boleh berhenti, pemerintah melalui Kementerian Pertanian harus memastikan kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia tercukupi," kata Mentan Syahrul.

Berbagai program pun digulirkan oleh Kementan salah satunya adalah Komando Strategis Pembagunan Pertanian [KostraTani]. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa KostraTani merupakan program optimalisasi peran Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] melaksanakan digitalisasi penyuluhan pertanian di era pertanian 4.0 mengatasi kendala jarak dan waktu.

"Lima peran harus dijalankan BPP selaku KostraTani yakni pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan," katanya.

Pakar Biosains Peternakan, Sri Darmono Susilo di lahan ´Mix Farming´ yang dia kembangkan menegaskan  dukungannya pada Program Kostratani khususnya sebagai pusat pembelajaran. 

“Minimal setiap petani sawah yang memiliki satu hektar memiliki dua ekor sapi. Tujuannya agar para petani memiliki pupuk sendiri, tidak tergantung pupuk kimia," katanya melalui keterangan tertulis dari Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP] yang diterima B2B, Rabu [16/9].

Apabila petani sudah menerapkan hal itu, katanya, kemudian didampingi oleh para penyuluh andal, maka pemenuhan pangan nasional tetap terjaga. Terlebih di daerah Papua dan Papua Barat yang memiliki potensi alam luar biasa.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Manokwari, Purwanta menyebutkan bahwa pihaknya sebagai pendamping model BPP Kostratani dapat menerapkan konsep mix farming atau integrated farming dengan potensi lahan yang cukup luas dan SDM mumpuni.

"Kita upayakan penerapan biosains untuk kurangi ketergantungan petani akan pupuk kimia" katanya.

Sebelum transformasi menjadi Polbangtan, kampus vokasi pertanian tersebut telah menerapkan pola-pola interaksi dalam bidang pertanian secara luas. Purwanta pun berharap penerapan biosains ini dapat di mulai dari dari lahan praktik di Polbangtan Manokwari.  

"Ke depan, pengelolaan pupuk mandiri dengan menerapkan biosains dapat berkembang di Model BPP Kostratani yang dapat menunjang kesejahteraan petani," katanya. [Vtr]

Manokwari of West Papua [B2B] - Indonesian Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan implement Teaching Factory or TeFa as an effort to accelerate Polbangtan curriculum with the needs of business and industry or the DuDi to improve suitability of the needs and competencies of Polbangtan graduates with DuDi so that it can minimize the ´competency gap´.