Penas XV 2017 Persatukan Visi Misi Pemangku Kepentingan Petani dan Nelayan
Indonesian`s Farmers and Fishermen National Week in Aceh was Closed
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Pemerintah Provinsi Aceh berharap Penas XV Aceh mampu mempersatukan para pemangku kepentingan tani dan nelayan dari Sabang sampai Merauke, dan Kementerian Pertanian RI mengapresiasi petani yang berperan penting dalam mendukung pencapaian swasembada beras dalam dua tahun terakhir.
Hal itu dikemukakan Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Sekjen Kementan Hari Priyono pada penutupan Penas XV 2017 di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh, Kamis (11/5) setelah dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo pada Sabtu pekan lalu (6/5) di tempat yang sama dan dihadiri oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, Ketua Umum KTNA Winarno Thohir dan Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud.
Kegiatan penutupan dihadiri oleh sejumlah kepala daerah setingkat bupati dan walikota, pimpinan kontingen dari seluruh provinsi/kabupaten/kota yang diikuti oleh 35.000 peserta dari seluruh Indonesia. Penas KTNA XV juga mencatat transaksi Rp16,11 miliar dari transaksi kegiatan pasar lelang, temu usaha agribisnis dan pameran produk pertanian.
"Bawalah pulang hal-hal yang baik dan bermanfaat untuk kemajuan pembangunan pertanian dan perikanan di kampung saudara-saudara," kata Gubernur Zaini Abdullah dalam sambutan penutupan.
Dia juga mengapresiasi manfaat kegiatan Penas bagi warga Aceh atas kehadiran 35.000 peserta dan tamu dari luar Aceh yang memberi manfaat ekonomi dan sosial bagi perekonomian rakyat Aceh khususnya kota Banda Aceh, Sabang dan Aceh Besar.
Gubernur Aceh juga sekaligus mengukuhkan lokasi Gelar Teknologi Pertanian dan Perikanan sebagai arena agrowisata Aceh, dengan meminta seluruh pihak terkait di Pemprov Aceh melakukan penataan kawasan untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata agrobisnis.
Lumbung Pangan Dunia
Sekjen Kementan Hari Priyono mengharapkan Penas XV menjadi momentum untuk melanjutkan program terobosan yang dicanangkan bagi Kementan untuk mewujudkan target Indonesia menjadi 'lumbung pangan dunia' pada 2045.
Hari Priyono menyebutkan Kementerian Pertanian telah meluncurkan berbagai kebijakan/regulasi dan program terobosan diantaranya penyediaan alsintan, perbaikan infrastruktur irigasi, pembuatan embung/dam parit, pengendalian impor padi, jagung, kedelai, cabai, bawang, dan daging, serta percepatan pembangunan pertanian di perbatasan.
"Hasil dari kebijakan dan program terobosan ini menunjukkan secara signifikan bahwa berbagai produksi pangan strategis meningkat tinggi, tata niaga pangan semakin efisien, impor pangan menurun dan meningkatnya kepuasan dan kesejahteraan petani," ucap Hari Priyono.
Menurutnya, Penas berperan strategis sebagai wahana bagi para petani, nelayan dan petani hutan untuk bertukar pengalaman dan mendapatkan informasi terbaru tentang inovasi teknologi.
Jakarta (B2B) - The Aceh Provincial Government expects the 2017 Farmers and Fishermen National Week called the Penas XV 2017 unite farmers and fishermen stakeholders from Sabang to Merauke, and Indonesian Agriculture Ministry appreciates the farmers who have played an important role support achievement of rice self-sufficiency in past two years, according to senior officials.
It was said by Aceh Governor Zaini Abdullah and Secretary General of Agriculture Ministry Hari Priyono at the closing ceremony in Harapan Bangsa Stadium, Banda Aceh on Thursday (May 11) after it was opened by President Joko Widodo on Saturday (May 6) and was attended by Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman, Chairman of Indonesian Farmers Association (KTNA) Winarno Thohir and Aceh Leader Malik Mahmud.
The closing ceremony was attended by several regents and mayors, leaders of contingents of provincial/district/city and some of participants from across the country. The KTNA XV have got 16.11 billion rupiah of auction market, agribusiness agribusiness, and agricultural product exhibition.
"Bring good and useful things for the advancement of agricultural development and fisheries to each participant's area," said Governor Zaini Abdullah in closing remarks.
He was appreciated the benefits of the Penas XV activities for Acehnese from 35,000 participants from outside Aceh who gave economic and social benefits to the people's economy especially in the cities of Banda Aceh, Sabang and Aceh Besar.
Aceh Governor also inaugurated location of Agricultural Technology and Fisheries into agro-tourism destinations, and asked the relevant parties in provincial government dveloping agribusiness tourism destinations.
World Food Barn
Mr Priyono expects the 2017 Penas XV momentum for the ministry program to realize Indonesia's target become a 'world food barn' in 2045.
He said the ministry has launched various policies/regulations and programs such as agricultural machinery, irrigation improvements, retention basin development, strategic food import control, and acceleration of agricultural development in border areas.
"This breakthrough policy and program show that increase of strategic food production, efficiency of the food trade, food imports are declining, and welfare of farmers," Mr Priyono said.
According to him, the 2017 Penas XV plays strategic role for farmers, fishermen and forest farmers to exchange experiences and get the latest information about technological innovation.
