Kementan Siapkan Petani Milenial Dukung Kebutuhan Pangan IKN di Kaltim

Indonesian Govt Prepares the Buffer Zone for the New Capital`s Food Needs

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Siapkan Petani Milenial Dukung Kebutuhan Pangan IKN di Kaltim
BBPP BINUANG: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi belum lama ini kunjungi Kabupaten Tapin, Kalsel didampingi Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati [tengah] dalam rangkaian kunjungan di Kalimantan.

Rantau, Kalsel [B2B] - Kabupaten Penajam Paser Utara [PPU] di Provinsi Kalimantan Timur resmi ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo sebagai Ibu Kota Negara [IKN] menggantikan Jakarta. Sedikitnya, 1,5 juta hingga 2 juta penduduk yang akan bermukim di IKN akan memerlukan bahan pangan.

Kementerian Pertanian RI telah memetakan 12 kabupaten di Kalimantan yang berpotensi menjadi penyangga pangan IKN yang baru yakni Bulungan, PPU, Kutai Kerta Negara [Kukar], Kutai Timur [Kutim], Kutai Barat [Kubar], Paser, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tanah Bumbu dan Tapin di dalamnya bersama Nunukan dan Malinau di Provinsi Kalimantan Utara [Kaltara].

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mengawal dan menyinergikan seluruh program dan kegiatan pembangunan pertanian dari tingkat kecamatan hingga kabupaten/kota serta provinsi.

"Guna mendorong peningkatan produksi di Kaltim serta wilayah penyangga produksi, harus diketahui berapa persen peningkatan produksi pangan dari masing-masing subsektor baik tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan," katanya.

Mentan Syahrul menambahkan manfaatkan pula potensi lahan di wilayah Kaltim untuk peningkatan produksi. Dengan dua langkah tersebut, kita optimis produksi pangan Kaltim secara bertahap akan mampu dipenuhi dari produksi sendiri.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memastikan kesiapan para penyuluh untuk mendukung program Food Estate di Kalimantan Tengah [Kalteng].

"Dukungan penyuluh terhadap pengembangan Food Estate di Kalteng dimaksudkan untuk mewujudkan mimpi Kementan, yakni IKN baru tanpa impor dan mandiri pangan,” kata Dedi Nursyamsi pada kegiatan Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian [MSPP]. 

Menurutnya, Mentan Syahrul serius menyiapkan penyangga pangan di IKN yang baru melalui sistem kluster tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan menggunakan teknologi pertanian modern sehingga semua kebutuhan pangan dipenuhi sendiri tanpa adanya impor.

“Wilayah Kalimantan bahkan diproyeksikan menjadi pendukung ekspor dan lumbung pangan dunia," katanya.

Dukungan pada Kementan dikemukakan Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan & Hortikultura Pemprov Kaltim, Siti Farisyah Yana di antaranya Kabupaten Berau sebagai produsen jagung dan bawang merah, Kutai Barat untuk sentra padi dan jagung, Kabupaten Paser sebagai sentra padi, cabai, dan bawang merah.

"Paser menjadi daerah luar biasa, karena target 44 hektar, realisasi Luas Tambah Tanam atau LTT mencapai 253 hektare atau 573,33 persen," kata Yana.

“Pelaku pasar kami menggandeng produsen beras PT Buyung Poetra Sembada Tbk yang berencana ekspansi ke kawasan IKN. Nantinya kami akan kolaborasi dengan produk petani milenial baik usaha pertanian terpadu maupun pertanian cerdas atau smart farming di sekitar kawasan IKN," katanya lagi.

Dukungan serupa dikemukakan Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Binuang, Yulia Asni Kurniawati bahwa pihaknya siap memfasilitasi akses informasi pasar/kemitraan dengan pihak swasta dan BUMN, khususnya para milenial juga akses Kredit Usaha Rakyat [KUR].

Menurutnya, BBPP Binuang akan menyiapkan sarana dan prasarana serta SDM untuk mendukung pengembangan SDM petani milenial baik pelatihan offline, online dan pemberdayaan melalui inovasi D-Corp Divisi berbasis korporasi. [Budiono/Irfan/Agus]

Rantau of South Borneo [B2B] - North Penajam Paser Regency in East Kalimantan Province was officially designated by Indonesian President Joko Widodo as the state capital to replace Jakarta. The Indonesian government estimates that 1.5 million to two million people in Indonesia´s new capital will need food.

The Indonesian Agriculture Minister has mapped 12 districts in Kalimantan that have the potential to become food buffers namely Bulungan, North Penajam Paser, Kutai Kerta Negara, East Kutai, West Kutai, Paser, North Hulu Sungai, Central Hulu Sungai, South Hulu Sungai, Tanah Bumbu and Tapin along with Nunukan and Malinau in North Kalimantan Province.

Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo has instructed the ranks in his ministry to oversee and synergize all agricultural development programs and activities from the sub-district to district/city and provincial levels.