Insan Pertanian Diajak Kementan Miliki `Sense of Crisis` pada Pangan Global

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Insan Pertanian Diajak Kementan Miliki `Sense of Crisis` pada Pangan Global
BBPP BINUANG: Peserta ToT diharapkan dapat menyusun bahan ajar tentang Solusi Pupuk Mahal termasuk wawasan inovasi kambing dan domba.

Jakarta [B2B] - Tanda-tanda krisis pangan secara global sudah semakin terasa. Kementerian Pertanian pun telah menyiapkan SDM-SDM pertanian untuk menghadapi hal itu, melalui Training of Trainer [TOT] bertema Solusi Pupuk Mahal yang dilaksanakan tanggal 26 -28 Oktober mendatang di BBPKH Cinagara, Jawa Barat.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ToT adalah sarana untuk menyiapkan SDM pertanian menghadapi mahalnya pupuk imbas dari situasi global, seperti perang Ukraina-Rusia.

“Kita tidak tinggal diam. Kita siapkan SDM-SDM agar kondisi pupuk mahal ini bisa diantisipasi. Salah satunya melalui ToT. Lewat ToT ini, peserta kita harapkan dapat menjelaskan tentang solusi pupuk mahal,” ujarnya. 

Selain itu, agar peserta ToT dapat menyusun bahan ajar tentang solusi pupuk mahal, juga mendiseminasikan informasi tentang solusi pupuk mahal, termasuk mendapat wawasan inovasi kambing dan domba.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, saat ini tanda-tanda krisis semakin nyata.

“Harga-harga bahan pangan meningkat tajam sehingga banyak sekali negara-negara yang telah mengalami inflasi sangat tinggi, bahkan mencapai rekor seperti di Turki dan Argentina,” kata Dedi saat Sosialisasi kegiatan melalui aplikasi Zoom, Selasa [18/10]. 

Dijelaskannya, kelangkaan ini dipengaruhi salah satunya oleh kelangkaan pupuk yang diperkirakan berkontribusi pada kelangkaan pangan tahun depan.

“Dengan latar belakang ini, maka diperlukan berbagai terobosan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia yang semakin langka, di antaranya melalui pemakaian pupuk organik serta pemupukan berimbang,” kata Dedi. 

Dedi menegaskan, ToT Solusi Pupuk Mahal akan menjawabnya, “kita akan memberi solusi untuk mengatasi hal itu.” [agus/timhumasbbppbinuang]

Jakarta [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said