Kementan Optimalkan Kinerja Tiga Pilar BPPSDMP Dukung Program Tani AKUR
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] akan mengoptimalkan koordinasi dan komunikasi Tiga Pilar SDM Pertanian yakni penyuluhan, pelatihan dan pendidikan mendukung dan melaksanakan Program Petani Milenial Akses Kredit Usaha Rakyat [Tani AKUR] sebagai ´program pamungkas´ Kementan
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan untuk memaksimalkan pemanfaatan anggaran yang ada, dengan hasil maksimal bagi pengembangan regenerasi petani oleh petani milenial dan wirausahawan pertanian.
"Tani AKUR adalah program amuniasi kita, BPPSDMP Kementan, maka semua program di BPPSDMP oleh Tiga Pilar SDM Pertanian yakni penyuluhan, pelatihan dan pendidikan mendukung Program Tani AKUR," kata Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi di Jakarta, Senin [12/9] pada rapat koordinasi Tani AKUR secara hibrid [offline dan online] dengan jajaran BPPSDMP di seluruh Indonesia di antaranya hadir Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati.
Tani AKUR sebagai program andalan Kementan untuk mengantisipasi krisis pangan global melalui pengendalian inflasi dari bahan pangan, menggenjot pangan lokal dan meningkatkan ekspor komoditas pertanian seperti sarang walet dan porang.
Menurutnya, kemajuan sektor pertanian di era revolusi industri 4.0 terjadi seiring berkembangnya teknologi dalam berbagai tahapan produksinya. Perubahan terjadi lantaran tingginya keinginan meningkatkan hasil produksi pertanian berkali lipat, serta mendapatkan hasil pertanian berkualitas, dengan mengedepankan efektivitas dan efisiensi dari berbagai bidang yang mendukungnya.
"Program Tani AKUR adalah ekstrak dari seluruh program dan kegiatan BPPSDMP bagi petani milenial dan wirausahawan pertanian. Inilah program amunisi kita. Semua program BPPSDMP dari penyuluhan, pelatihan dan pendidikan mendukung Tani AKUR," kata Dedi Nursyamsi.
Dia menambahkan Tani AKUR akan link and match dengan Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] selaku pelaksana Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] yang berpusat di BPP, mengingat salah satu fungsi KostraTani sebagai Pusat Konsultasi Agribisnis, yang terkait erat dengan pembiayaan.
Diinformasikan, Kementan telah melaksanakan pilot project melalui konektivitas antara BPP KostraTani dengan perbankan. Tiga BPP dilibatkan oleh Kementan dalam pilot project yakni BPP Karangtengah dan BPP Cibeber di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat [Jabar] dan BPP Cisaat di Kabupaten Sukabumi.
Bank BRI sebagai penyalur utama KUR menyediakan layanan Pojok Mantri Desa pada tiap desa di seluruh Indonesia yang terhubung online dan offline. BPP Karangtengah, BPP Cisaat dan BPP Cibeber menjadi percontohan konektivitas antara BRI dengan BPP untuk layanan perbankan, sehingga KUR bisa terinformasikan dengan baik kepada petani.
Tani AKUR sebagai program unggulan BPPSDMP, akan mengembangkan Klinik Konsultasi Usaha Tani [KKUT]. Ke depan, KKUT akan didukung Business Development Services Provider [BSDP] pada lokasi Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services [YESS].
BDSP merupakan penyedia layanan pengembangan bisnis yang terdiri atas BPP, Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya [P4S], Balai Latihan Kerja [BLK], Pusat Layanan Usaha Terpadu [PLUT] dan lembaga pelatihan pertanian lainnya.
KKUT akan dipersiapkan menjadi pembiayaan usaha lain bagi petani agar bisa mendapatkan model pembiayaan bagi usaha tani mereka dan mendukung petani untuk mendapatkan permodalan yang mudah, murah dan tepat guna.
"Tani AKUR merupakan implementasi dukungan bagi petani mendapatkan permodalan yang mudah, murah dan tepat guna, sehingga menghasilkan cuan bagi petani," kata Dedi Nursyamsi. [agus/timhumasbbppbinuang]
Jakarta [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
