Kementan gelar Koordinasi & Sinkronisasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Bogor, Jabar [B2B] - Pendidikan tinggi bermutu merupakan lembaga pendidikan yang menghasilkan lulusan, yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi [Permendikbudristek] No 53/2023 tentang ´Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi´ yang akan berlaku paling lambat dua tahun, yakni 2025, setelah Permendikbudristek tersebut diundangkan.
Permendikbudristek No 53/2023 menjadi acuan Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi vokasi pertanian pada Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] untuk menghasilkan petani milenial dan wirausahawan muda pertanian terdidik.
Upaya tersebut mengemuka pada Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi [Rakorsin] yang digelar oleh Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusdiktan] di Bogor selama tiga hari, 23 - 25 Januari 2024, yang dibuka oleh Kepala Pusdiktan BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti.
Hal itu sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa pendidikan tinggi vokasi berperan strategis dan berada di garda terdepan untuk penanganan usia angkatan kerja, dan mendidik mereka menjadi tenaga-tenaga terampil, profesional dan memiliki daya kompetitif tinggi yang akan meningkatkan daya saing bangsa.
"Saya mengutip arahan Presiden RI Joko Widodo pada Sidang MPR-RI pada 16 Agustus 2018, yang menyatakan bahwa proses pendidikan harus mampu membuat manusia Indonesia lebih produktif dan berdaya saing," kata Mentan Amran di Bogor pada 19 September 2018 saat peluncuran Polbangtan sebagai transformasi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian [STPP].
Menurutnya, Kementan akan menjawab tantangan Presiden Jokowi bahwa kita telah siap dan menyiapkan diri untuk menyiapkan para unggulan di bidang pertanian yang kreatif dan inovatif melalui transformasi STPP menjadi Polbangtan.
Kepala BPPSDMP Kementan menegaskan Polbangtan di seluruh Indonesia dapat memiliki ciri khas dan keunggulan institusi atau branding, diakui oleh institusi pendidikan lainnya dan utamanya di masyarakat secara luas, sehingga dapat meningkatkan animo generasi muda untuk menempuh pendidikan di Polbangtan.
"Keberhasilan sektor pertanian bertumpu pada peran aktif SDM pertanian sebagai penggerak utama pembangunan pertanian. Utamanya Polbangtan dan PEPI sebagai ´kawah chandradimuka´ petani milenial dan wirausahawan muda pertanian terdidik sebagai sarjana S1 terapan," katanya.
Polbangtan dan PEPI, kata Dedi Nursyamsi, harus didorong menghadirkan pertanian ke depan akan lebih baik, dengan kontribusi lebih maksimal dari SDM pertanian yang mumpuni.
Permendikbudristek
Rakorsin Pusdiktan di Bogor yang dibuka oleh Kapusdik Idha Widi Arsanti menghadirkan sejumlah narasumber yakni Prof Era Purwanto dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Prof Retno Indrati dari Universitas Gadjah Mada [UGM] dan Octianne Djamaluddin dari Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil [STTT] Bandung.
"Kegiatan Rakorsin berupaya meningkatkan pemahaman pelaksanaan penjaminan mutu, monitoring dan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu dan peningkatan peringkat akreditasi program studi dan institut pada politeknik lingkup Kementan serta peningkatan pemahaman terhadap Permendikbudristek No 53 tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi," kata Kapusdik.
Prof Era Purwanto mengatakan bahwa pendidikan tinggi vokasi perlu memiliki strategi dalam pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi vokasi, untuk menghadapi akreditasi nasional maupun internasional.
Kedua narasumber Rakorsin juga mengulas dan memberikan penjelasan tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, yang akan berlaku paling lambat dua tahun, 2025 sejak Permendikbudristek No 53/2023 diundangkan. [ira/timhumas polbangtanmedan]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.