3 Tahun Berturut-turut, P4S dari Kalimantan Raih Penghargaan Kementan
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jakarta [B2B] - Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S] wilayah Kalimantan selama tiga tahun berturut-turut, 2020 -2022, meraih Penghargaan Pertanian dari Kementerian Pertanian RI. Prestasi tersebut diharapkan memicu P4S lainnya pada lima provinsi di Kalimantan mendukung pemenuhan kebutuhan pangan bagi Ibu Kota Nusantra [IKN].
Penghargaan 2022 diraih P4S Ushuludin dan P4S Tuntung Pandang pada 2021, keduanya dari Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel] sementara P4S Law Kawar di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur [Kaltim] meraihnya pada 2020.
Ketiga P4S merupakan binaan Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] yakni BBPP Binuang di Kabupaten Tapin, Kalsel, yang merupakan unit pelaksana teknis [UPT] pelatihan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP].
Penghargaan Pertanian 2022 diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo kepada Ketua P4S Ushuludin, Muhammad Husni Thamrin di Jakarta, Minggu petang [14/8]. Hadir sejumlah pejabat eselon satu Kementan di antaranya Kepala Dedi Nursyamsi didampingi Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati.
“Saya rasa penghargaan ini mencambuk kita untuk tidak bangga tidak puas. Penghargaan ini tidak membuat Kementan, gubernur, bupati dan walikota serta pejabat yang mewakili untuk tidak sampai berbangga sampai di sini penghargaannya,” kata Mentan Syahrul dalam sambutannya usai menyerahkan Penghargaan Pertanian 2022 yang dihadiri sejumlah gubernur, walikota, bupati dan sejumlah pejabat daerah terkait.
Dalam arahannya, Mentan Syahrul mengapresiasi semua pihak yang meraih penghargaan seraya mengingatkan para peraih Penghargaan Pertanian 2022 agar 'tidak cepat puas' dengan keberhasilan yang telah dicapai.
Mentan Syahrul meminta semua pihak tetap bekerja sebaik mungkin dan bisa mempertahankan penghargaan ini. “Jika ritme dan etos kerja tidak kita pertahankan. Tidak dikoneksikan. Tidak kita programkan kembali, akan menjadi tantangan. Ke depan, akan jadi permasalahan lagi bagi bangsa kita.”
Sementara Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan P4S berprestasi di seluruh Indonesia adalah pelopor pertanian di desanya.
"Pembangunan suatu bangsa diawali dari pembangunan pertanian. Pembangunan pertanian, terindikasi dari majunya suatu bangsa. Coba lihat Brasil, Argentina, Rusia, Amerika adalah negara-negara sentra produksi pertanian," katanya.
Setelah maju sektor pertaniannya, kata Dedi Nursyamsi, barulah maju ke sektor-sektor lainnya seperti AS, Jepang dan Korea Selatan maju di bidang industri.
Dia mengingatkan pertanian berbasis di pedesaan, untuk memenuhi kebutuhan pangan dan bahan baku industri. Hampir semua industri berbahan baku pertanian seperti Self Uno, gerakan di Korea Selatan selaku gerakan pembaruan di pedesaan.
"P4S juga harus mampu menyediakan kebutuhan pangan secara mandiri dan masyarakat sekitarnya hingga tingkat nasional bahkan ekspor ke mancanegara," kata Dedi lagi.
Khusus kepada P4S di Kalimantan, dia mengajak untuk bekerja lebih keras untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan di Ibu Kota Nusantara [IKN].
"Apa yang Anda perjuangkan sekarang, harus mampu memenuhi kebutuhan IKN, minimal di tempat saudara. Kunci keberhasilan pertanian di era modern saat ini adalah smart farming, pemupukan berimbang, Alsintan, KUR [kredit usaha rakyat] dan teknologi informasi." katanya.
Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati menyambut gembira capaian P4S Ushuludin, yang merupakan binaan UPT Kementan tersebut menyusul sukses P4S Tuntung Pandang pada 2021 dan P4S Law Kawar pada 2020.
"Prestasi sekaligus tantangan bagi BBPP Binuang, untuk membina lebih banyak P4S di Kalimantan agar menjadi pelopor pertanian bagi masyarakat sekitar," katanya.
Yulia AK berharap kepada P4S Ushuludin setelah terpilih sebagai P4S berprestasi, juga berupaya mendukung pengembangan Kalsel menjadi sentra produksi sapi," kata Yulia AK.
Jakarta [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
