Kementan Dukung Permodalan Petani Milenial melalui Tani Akur

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kementan Dukung Permodalan Petani Milenial melalui Tani Akur
PETANI MILENIAL: Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yakin akan kaum milenial yang inovatif dan kreatif, diyakini mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

Jakarta [B2B] - Program Regenerasi Petani melalui petani milenial dan wirausahawan muda pertanian, diperkuat oleh Kementerian Pertanian RI dengan Program Petani Milenial Akses Kredit Usaha Rakyat disingkat Tani Akur. Hingga April 2022 tercatat 35 ribu petani milenial mengakses KUR senilai Rp1 triliun untuk mendukung pengembangan usaha agribisnis, seiring kemudahan akses oleh pemerintah.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini kaum milenial yang inovatif dan kreatif, diyakini mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

"Generasi Z juga harus bisa mengikuti perkembangan dari zaman, harus berani menjadi petani yang modern atau mendirikan start up pertanian," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mendorong pemanfaatan KUR, sebagai salah satu sumber pembiayaan yang mempermudah akses permodalan bagi petani milenial terhadap pembiayaan dari perbankan penyalur KUR. 

"Kementan mendorong mereka tidak ragu lagi untuk terjun dalam samudera bisnis pertanian melalui kemudahan KUR yang menjadi penggerak bisnis mereka, " kata Dedi pada jumpa pers Wisuda Nasional, Sarasehan Petani Milenial 2022 dan Strategi Program Tani Akur di Jakarta, Rabu [22/08].

Dedi menambahkan bahwa Tani Akur menjadi strategi tepat dalam membangun wirausaha muda pertanian melalui akses KUR.

"Petani milenial diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas permodalan ini untuk menunjang dan memperbesar usahanya sehingga memberi dampak nyata bagi pembangunan pertanian di wilayahnya dan petani disekitarnya," katanya lagi.

Kementat mencatat, hingga April 2022, sekitar 35 ribu petani milenial mengakses KUR untuk memperbesar usaha agribisnisnya, dengan akses mencapai Rp 1 Trilliun. Untuk diketahui, serapan KUR Pertanian terus mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan kemudahan akses yang diberikan pemerintah.

Tahun 2020, akses KUR mencapai 1,9 juta debitur dan realisasi kredit Rp 55,30 triliun [110,62%] dari target Rp50 triliun. Pada 2021 mencapai 2,6 juta debitur dan realisasi kredit Rp85,61 triliun [122,31%] dari target Rp70 triliun. Sedangkan target KUR pertanian 2022 sebesar Rp90 triliun.

"Hingga 19 Agustus 2022, serapan KUR Pertanian menembus Rp70,3 triliun, maka ayo petani milenial manfaatkan KUR semaksimal mungkin, " tegasnya. 

Guna menunjang minat petani milenial terhadap KUR, Kementan menggelar beragam pelatihan seperti pembuatan dan praktek proposal pengajuan KUR dengan pelatih langsung dari Himpunan Bank Negara [Himbara] dan pembuatan laporan keuangan.

Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.