Kayu Manis & Cengkeh, Kementan Dorong Pemuda Dayak jadi Petani Milenial
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Yogyakarta, DIY [B2B] - Pemerintah mendorong dan mendukung generasi muda di seluruh Indonesia untuk mengembangkan minat, bakat dan kemampuan dirinya didukung potensi sumberdaya alam, menjadi petani milenial dan wirausahawan muda pertanian.
Kementerian Pertanian RI melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS] yang didukung International Fund for Agricultural Development [IFAD] terus berupaya mewujudkan regenerasi petani serta wirausahawan milenial di sektor pertanian.
Dalam mendukung upaya tersebut, Kabupaten Tanah Bumbu di Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel] yang menjadi District Implementation Team [DIT] Program YESS melalui Dinas Pertanian Pemkab Tanah Bumbu, akan mengusulkan pemuda Dayak menjadi Calon Penerima Manfaat [CPM] dalam pengembangan potensi kayu manis dan cengkeh di pedalaman Gunung Meratus.
Langkah tersebut sejalan upaya Menteri Pertanian RI bahwa setiap generasi muda di seluruh Indonesia berpeluang mengembangkan potensi pertanian di daerahnya masing-masing, khususnya dari pedesaan.
“Era sekarang adalah bukan era seperti dulu, tidak ada orang yang tidak butuh pertanian, dalam kondisi covid 19, kondisi krisis ekonomi bahan makanan menjadi penting," katanya.
Mentan mengingatkan perbaiki agenda, intelektual akademik dan manajemen diri untuk bisa maju dan berkembang menjadi anak muda yang produktif dan bisa menghadapi tantangan.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat.
“Generasi milenial adalah motor penggerak pertanian di negara yang kita cintai ini. Terlepas dari generasi pendahulu kalian yang saat ini sudah menjadi penggerak dan pelopor pembangunan pertanian,” katanya.
Upaya Pemkab Tanah Bumbu melalui Distan selaku DIT Program YESS dikemukakan Koordinator Program dan Evalap BBPP Binuang, Joko Tri Harjanto pada ´Koordinasi dan Evaluasi Program YESS Kalsel´ di Yogyakarta, belum lama ini, yang dipimpin oleh Kepala TU SMKPPN Banjarbaru, Johan Pujianto mewakili Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso.
"Pemkab Tanah Bumbu sedang menyiapkan CPM dari suku Dayak di pedalaman Gunung Meratus, untuk usaha pertanian berupa kayu manis dan cengkeh," kata Joko TH.
Menurutnya, Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] dalam hal ini BBPP Binuang sebagai pelaksana Kontrak Swakelola untuk Workshop Business Motivation Pathway [BMP] bertanggung jawab pada tiga wilayah kerja Program YESS di Kalsel yakni Kabupaten Tanah Bumbu, Banjar dan Tanah Laut.
"DIT di Kabupaten Banjar mengusulkan CPM dari suku adat lebih tepat diberikan pelatihan teknis, untuk memicu minat generasi milenial terjun ke sektor pertanian. Stigma tentang pertanian harus ditangkis melalui pendekatan inovasi teknologi agar mereka tertarik," kata Joko TH.
Joko TH menambahkan Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati mendukung penuh Program YESS melalui Workshop BMP agar peserta memahami konsep pengembangan kewirausahaan, karakter kewirausahaan, mengenali diri pribadi, memahami langkah-langkah berwirausaha dan memahami lingkungan pembentuk wirausaha.
Sementara DIT Kabupaten Tanah Laut, kata Joko TH, untuk rencana dan usulan 2023, mengusulkan kegiatan duplikasi Job Fair tingkat kabupaten dipadu dengan kegiatan Pasar Tani dan Temu Karya penerima Hibah Kompetitif [HK]. Didukung pelatihan teknis digital marketing, teknologi pengemasan dan teknis budidaya.
Joko TH menambahkan bahwa BBPP Binuang selama tiga pekan, 14 September hingga 7 Oktober, menggelar ‘Peningkatan Kapasitas Pemuda melalui Start Up’ bagi 420 generasi milenial Kabupaten Banjar yang dibagi dalam 14 angkatan pelatihan.
"BBPP Binuang berupaya memberikan materi ajar yang inovatif diantaranya membangun jiwa kewirausahaan dan pengembangan startup seperti materi ide bisnis, perancangan model bisnis, manajemen produksi dan pemasaran serta pengelolaan pelanggan," kata Kabalai Yulia AK saat membuka kegiatan ‘Peningkatan Kapasitas Pemuda melalui Start Up.
Sebagaimana diketahui, Startup adalah istilah yang merujuk pada perusahaan rintisan, yang berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat memanfaatkan teknologi informasi dan inovasi teknologi. [jeka/timhumasbbppbinuang]
Yogyakarta [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
