Alumni Polbangtan YoMa, PWMP Ubah `Citra Buram` Petani jadi Karier Bergengsi

Indonesia Rebranding the Farmer`s Profession for Farmer Regeneration

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Alumni Polbangtan YoMa, PWMP Ubah `Citra Buram` Petani jadi Karier Bergengsi
KEDAI KOPI BREWBAGI: Hobi yang menghasilkan usang sebagai penikmat kopi mendorong Rizki Kurniati membuka kedai kopi didukung PWMP Kementan; Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi dan Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman [inset tengah]

Yogyakarta, DIY [B2B] - Kementerian Pertanian RI mendorong rebranding profesi petani. Tujuannya menarik minat pemuda, mahasiswa dan sarjana mendukung pembangunan sektor pertanian. Strategi utamanya, mengubah stigma tentang pertanian bukan hanya budidaya tanaman, melainkan pengembangan sektor agribisnis dari subsistem hulu sampai hilir yang membuka peluang kerja dan peluang usaha.

Sebutlah misalnya Rizki Kurnianto. Dia bukan sosok populer di Kota Sampit, namun BrewBagi, kedai kopi miliknya bukan nama asing bagi penikmat kopi di ibukota Kabupaten Kotawaringin, Provinsi Kalimantan Tengah.

Usianya muda banget, tapi racikan kopinya makjleb tenan. Nggak kalah dengan cita rasa kedai kopi asal Negeri Paman Sam. Berkat pengalaman bergabung dengan komunitas Barista Koffie Lover Yogyakarta. Agenda utama komunitas adalah Kopi Brewbagi tiap pekan di kedai mana pun di ´kota pelajar´ sejak 2016. Rizki pun bergaul akrab dengan roaster, barista, penakar, perani hingga distributor kopi di Yogyakarta dan kota lainnya.

Minat, bakat dan kemampuan Rizki Kuniarto semakin terasah setelah bergabung pada program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian [PWMP] untuk meningkatkan kepiawaiannya meracik kopi hingga ´metamofosa´ menjadi pengusaha milenial.

Polbangtan YoMa menempanya menjadi pengusaha dengan pendekatan sederhana, "jangan ikuti produk yang lagi booming, tapi ikuti strategi bisnisnya." Pasalnya, Rizki Kuniarto kerap terlibat kegiatan komunitasnya berupa Kopi Brewbagi yakni ´bagi-bagi kopi gratis sambil belajar kopi´ tentunya dari kegiatan tersebut, Rizki Kuniarto kian mengenal cita rasa kopi yang disukai tiap penikmat kopi racikannya.

Polbangtan YoMa memperkenalkan padanya tentang perjalanan panjang setelah panen hingga tersaji di meja kedai kopi. Prosesnya mulai dari biji kopi yang merah [cerry] diproses menjadi gabah [HS] menjadi beras [bean] proses selanjutnya kopi beras [green bean] sebelum disangrai [roasting] menjadi roast been, barulah kemudian ditumbuk atau digiling atau dibubukkan [greender] sampai menjadi bubuk kopi yang siap seduh.

Andalan utama kedai kopi BrewBagi di Kota Sampit adalah roasting coffee atau memasak kopi. Roasting, proses mengeluarkan air dalam kopi, mengeringkan dan mengembangkan bijinya, mengurangi beratnya memberikan aroma pada kopi tersebut, karena roasting kopi merupakan suatu seni.

Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman mengatakan Program PWMP dirancang untuk menjadikan lembaga pendidikan sebagai center of agripreneur development berbasis inovasi agribisnis dengan bantuan modal usaha. Berlangsung tiga tahap selama tiga tahun yang dibagi menjadi tahap penyadaran di tahun pertama, tahun kedua untuk pengembangan dan tahun ketiga untuk tahap kemandirian.

Tujuan PWMP
Rizki Kuniarto dan Brewbagi tidak sendiri. Alumni PWMP Polbangtan YoMa lainnya adalah pengusaha minuman LimaO Syrup di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, yang mengusung konsep membeli jeruk limau di tingkat petani berlipat ganda lebih tinggi dari tengkulak, karena laba dari penjualan produk olahan minuman jeruk limau. Begitu pula Agro Jamur Borneo, sukses mengembangkan budidaya jamur tiram di Kabupaten Kubu Raya, juga di Provinsi Kalimantan Barat.

Sebagaimana diketahui, PWMP merupakan program yang dikembangkan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] melalui Polbangtan selaku unit pelaksana teknis dari Pusat Pendidikan Pertanian [UPT Pusdiktan].

Program ini didukung penuh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo lantaran selaras dengan kebijakan utama Presiden RI Joko Widodo untuk membangun SDM Indonesia berkualitas, berkompetensi dan kompetitif.

Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi terus mendorong pengembangan pengusaha pertanian dengan PWMP melalui tahapan kegiatan pelatihan, magang, pembinaan dan bimbingan agar mitra PWMP dari Polbangtan mengetahui kemudahan merintis usaha, sehingga terdorong menjadi wirausahawan muda pertanian [agrosociopreneur] yang mampu menggerakkan dan menciptakan lapangan kerja di sektor pertanian.

"Guna menumbuhkan minat berwirausaha, khususnya di kalangan pemuda perlu dilakukan pembinaan mental wirausaha, membuka kesempatan wirausaha seluas-luasnya, dan mempermudah akses mereka terhadap permodalan," kata Dedi Nursyamsi. [IJS]

Yogyakarta [B2B] - Indonesian government encourages agricultural vocational students to become young agricultural entrepreneurs [PWMP] as part of a farmer regeneration program designed for awareness, growth, development and independence of the interests, skills and entrepreneurial spirit of the young generation of agriculture, according to the senior official of Indonesian agriculture ministry.