Digitalisasi Kostratani Ujung Tombak Sukses Sektor Pertanian

Indonesian´s Agricultural Extensionists Support Farmers

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Digitalisasi Kostratani Ujung Tombak Sukses Sektor Pertanian
AWR KOSTRATANI: Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi [tengah] menjawab pers didampingi Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah usai kegiatan MSPP Vol. 22 di AWR Kementan [Foto: BPPSDMP]

Jakarta [B2B] - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) kembali menyapa petani dan penyuluh pertanian pada kegiatan ´Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian´ di Jakarta, Jumat [16/10]. 

Pada kegiatan bertema ‘Pupuk Subsidi dan Percepatan Tanam Oktober - Maret 2020/2021’ Mentan Syahrul memberikan beberapa arahan, salah satunya adalah digitalisasi Kostratani untuk mencapai kesuksesan di sektor pertanian.

Menurut Mentan Syahrul, kehidupan baru dunia saat ini mengajarkan kepada kita bahwa cara-cara lama yang membuat kita mencapai kesuksesan hampir dapat dipastikan tak lagi relevan dengan kondisi kekinian.

Kehidupan baru saat ini mengajarkan pada kita bahwa cara-cara lama yang membuat kita mencapai kesuksesan, hampir dipastikan tak lagi relevan dengan kondisi kekinian. Kehidupan baru [New Normal] menunjukkan kecenderungan perubahan semua sektor. 

“New normal menunjukkan ciri atau memperlihatkan kecenderungan yang berubah pada semua sektor. Dengan perubahan itu, cara-cara yang dulu, 10 tahun lalu, 15 tahun lalu kita gunakan tidak bisa menggaransi kesuksesan hari ini dan ke depan,” kata Mentan.

Sebagai contoh, kata Mentan SYL, adalah pola digitalisasi yang marak pada kehidupan kita belakangan ini. “Kita hidup dengan frekuensi. Kalau ada yang mau sukses, salah satunya ditentukan dengan frekuensi dan digital yang menjadi bagian dari kehidupan baru.”

Menurutnya, banyak dari perusahaan besar yang hebat-hebat pada masa lampau kini harus ambruk. Sebabnya, mereka tak bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman, di mana salah satunya mensyaratkan digitalisasi.

“Mengapa hal itu terjadi? Mereka kalah cepat dengan akselerasi kehidupan. Oleh karena itu, KostraTani harus pakai digital. Cara seperti dulu, kumpul di satu tempat dengan ratusan atau ribuan orang sudah kalah dengan hadirnya berbagai macam aplikasi semacam zoom yang kita gunakan saat ini,” kata Mentan pada pengarahan melalui aplikasi Zoom.

Mentan SYL melanjutkan, KostraTani merupakan ujung tombak bagi pemerintah untuk menyukseskan arah pertanian Indonesia. salah satu keunggulan KostraTani menurut Mentan adalah kecepatan komunikasi antara pusat dan daerah. 

“Petani berkumpul juga di KostraTani. Agriculture War Room. Saat ini digitalisasi menjadi bagian penting dari kesuksesan pertanian. Mari kita menguji kesuksesan pertanian melalui digitalisasi,” ujarnya.

Saat ini, Mentan menyebut pertanian merupakan penyumbang terbanyak dan pilar utama bagi perekonomian Indonesia. 

“Pertanian yang membuat perekonomian Indonesia berkembang cukup baik. Di ASEAN bahkan Asia, hanya Indonesia yang tidak terlalu tajam penurunan ekonominya, hanya minus lima. Itu terjadi karena perekonomian Indonesia ditopang oleh sektor pertanian yang terus tumbuh 16 persen lebih.

“Pertanian yang menopang dan menjadi penyangga utama ekonomi Indonesia. kalau pertanian di sebuah desa baik, maka kehidupan di desa itu bisa dipastikan baik. Kalau mau perbaiki kabupaten, perbaiki sektor pertanian. Kalau mau Indonesia bertahan, perbaikilah pertanian,” kata Mentan.

Untuk itu, dia berpesan agar KostraTani diakselerasi sedemikian rupa menjadi ujung tombak pertanian maju, mandiri dan modern berbasis digitalisasi.

Menjawab hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi memaparkan jika arah pertanian Indonesia, utamanya Konstratani sebagai penggerak petani dan PPL sudah memasuki digitalisasi. 

Sistem di Konstratani, kata Dedi, hampir seratus persen sudah terkoneksi secara digital. "Saat ini 99 persen Konstratani sudah terkoneksi secara digital dan bisa berkomunikasi dengan sesama Konstratani dan lembaga lainnya," papar Dedi. 

Salah satu sistem di KostraTani adalah Sistem Informasi Penyuluh Pertanian (Simluhtan) yang dioperasionalkan oleh Kostratani. "Yang mengoperasionalkan Simluhtan itu adalah Kostratani, para penyuluh yang ada di Kostratani."

Pada kesempatan itu Dedi meminta agar database petani Indonesia dapat terus dimutakhirkan. "Database kita itu by name, by address berdasarkan NIK. Dengan begitu, tidak ada duplikasi. Kalau ada duplikasi pasti ketahuan." 

Database Simluhtan digunakan untuk penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Saat ini data RDKK pupuk itu berdasarkan data dari Simluhtan. "Yang mengerjakan adalah Kostratani, mulai tingkat terkecil dari para petani dan penyuluh," papar Dedi.

Dedi menilai Simluhtan dan Kostratani adalah dua lembaga yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. "Simluhtan adalah aplikasi, tools yang digunakan untuk berbagai kegiatan Kementerian Pertanian. Misalnya adalah alokasi pupuk bersubsidi, benih, obat-obatan dan lainnya. Dan karena itu pula Kementerian Pertanian mendapat penghargaan dari KPK karena programnya berbasis NIK," kata Dedi. [Cha]

Jakarta [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo.