Kementan Fasilitasi Milenial Banjar Ikuti Pelatihan `StartUp` di BBPP Binuang

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kementan Fasilitasi Milenial Banjar Ikuti Pelatihan `StartUp` di BBPP Binuang
BBPP BINUANG: Peserta Pelatihan StartUp di BBPP Binuang bersama Kabag Umum, Arfan Sulaiman Karompot [ke-3 kiri]; Koordinator Program dan Evaluasi, Joko Tri Harjanto [ke-3 kanan] dan SubKoordinator Program dan Humas, Agus Sumantri [ke-2 kiri].

Tapin, Kalsel [B2B] - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI terus berupaya mewujudkan regenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial di sektor pertanian. Upaya tersebut didukung Kementan melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS] seperti pada Pelatihan StartUp di BBPP Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan [Kalsel] belum lama ini.

BBPP Binuang selaku Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] menggelar Pelatihan StartUp bagi Calon Penerima Manfaat [CPM] Program YESS bagi generasi milenial dari 20 kecamatan di Kabupaten Banjar.

Pelatihan yang dilaksanakan dalam 14 angkatan tersebut, dibuka oleh Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati yang mengharapkan para CPM Program YESS dapat mengikuti pelatihan secara sungguh-sungguh, karena banyak manfaatnya bagi generasi milenial.

Kegiatan pelatihan merupakan pengejawantahan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan tiada henti memfasilitasi generasi muda agar dapat terjun menjadi petani dan wirausaha pertanian.

"Kita fasilitasi mereka. Kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, Alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemik ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS Kementan.

"Pertama, Program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," katanya.

Kabalai Yulia AK menambahkan Kabupaten Banjar  merupakan salah satu dari tiga kabupaten di Kalsel yang termasuk salah satu wilayah penerima manfaat Program YESS, yang menargetkan ribuan pemuda akan mengikuti pelatihan kewirausahaan dari program secara bertahap.

"Pelatihan Program YESS terbagi empat jenis kegiatan, yakni workshop motivasi bisnis, proposal bisnis, literasi keuangan, dan start up," katanya dalam sambutannya.

Program YESS merupakan program Kementan bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development [IFAD] sejak 2019.

"Tujuannya melahirkan wirausahawan muda pertanian, menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian, serta regenerasi petani milenial," kata Yulia AK.

Menurutnya, BPPSDMP sebagai leading fasilitator petani milenial memang sangat gencar memfasilitasi penumbuhan wirausahawan muda di berbagai wilayah. [susma/agus/timhumasbbppbinuang]

Tapin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.