Agent of Change, YESS Gandeng P4S Cilangkap Cetak Wirausahawan Pertanian

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Agent of Change, YESS Gandeng P4S Cilangkap Cetak Wirausahawan Pertanian
TELUR PUYUH: Prospek usaha burung puyuh cukup menjanjikan. Dari segi kesehatan, telur dan daging puyuh memiliki kandungan protein dan omega yang tinggi [Foto: Pusdiktan]

Jakarta [B2B] - Siapa bilang sektor pertanian tidak menjanjikan laba usaha berlipat ganda? Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo memastikan peluang tersebut terbuka untuk semua usia. 

“Semakin muda semakin kuat. Generasi milenial harus mau melihat teman-temannya yang sukses. Sistem online dan startup menjawab peluang bisnis pertanian,” kata Mentan Syahrul pada berbagai kesempatan berjumpa kalangan milenial.

Pertanian dengan semangat baru juga harus diluncurkan seperti membangun perilaku baru dan behaviour anak muda untuk mendapatkan pendapatan yang jauh lebih baik dari bidang pertanian.

Menurut data Institut Pertanian Bogor (IPB), dalam kurun waktu 10 tahun, Indonesia akan mengalami krisis petani, karena hingga saat ini pertumbuhan angka petani milenial belum maksimal sehingga menuntut regenerasi petani. 

"Dirasa perlu pelopor yang diharapkan membuat jejaring usaha untuk menarik minat generasi milenial menekuni usaha di sektor pertanian," kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.

Petani milenial pun dapat bertindak selaku agent of change [agen perubahan] agar pertanian dapat bertahan di era global. "Peran petani milenial dapat meningkatan adopsi inovasi melalui teknologi dari hulu hingga hilir dan meningkatkan produktifitas pertanian."

Guna mencapai tujuan tersebut, Program YESS sebagai salah satu program Kementerian Pertanian RI dalam upaya regenerasi petani, menggandeng sejumlah wirausaha agribisnis untuk menjadi agen perubahan.  

Salah satunya, Slamet Wuryadi. Peternak burung puyuh dari Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Cilangkap Sub 1 Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat. Dia juga mengembangkan olahan pasca panen seperti telur puyuh, daging puyuh menjadi produk frozen food hingga pengolahan kotoran puyuh.

YESS sebagai kolaborasi Kementan dengan International Fund for Agricultural Development [IFAD] bertujuan mencetak wirausahawan muda pertanian. Membidik pemuda usia 16 - 35 tahun di empat provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

Prospek usaha burung puyuh cukup menjanjikan. Dari segi kesehatan, telur dan daging puyuh memiliki kandungan protein dan omega yang tinggi. 

“Burung puyuh memiliki waktu pemeliharaan yang singkat dan tidak rawan penyakit seperti unggas lainnya” kata  Slamet Wuryadi Ketika dikunjungi tim YESS pekan lalu. 

Menurutnya, produksi harian telur puyuh di Indonesia mencapai empat juta butir, sementara permintaan pasar terhadap tujuh juta butir per hari. Artinya, ada peluang yang besar bagi wirausahawan muda menekuni puyuh.

Kolaborasi YESS dengan P4S Cilangkap diyakini dapat menggaet generasi milenial untuk menekuni pertanian.  Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan) Idha Widi Arsanti menambahkan generasi milenial merupakan penggerak ekonomi nasional, utamanya regenerasi petani. 

"Wirausahawan sangat penting, makanya kita harus edukasi generasi milenial bahwa sektor pertanian sangat menguntungkan," kata Kapusdik Idha WA menurut keterangan tertulis dari Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP].

Melalui program YESS, P4S diharapkan dapat mentransformasi pengetahuan  melalui  pelatihan agar para milenial mampu mengikuti kesuksesannya di agribisnis, khususnya untuk Provinsi Jawa Barat. 

Dengan demikian, target Program YESS untuk mencetak 32.500 kaum muda mendapatkan pekerjaan di sektor berbasis pertanian dan 33.800 pengusaha muda pedesaan dapat tercapai," kata Kapusdik Idha WA. [Sy/Al/Ahs]

Jakarta [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry encourages agricultural training activities support the strategic program of the ministry by developing a self-help agricultural training center in the countryside, and on-the-job training in food production centers, according to senior official.