Sentra Produksi Kambing Boer, BBPP Kementan Gandeng Pemkab Bulungan
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Bulungan, Kaltara [B2B] - Potensi pertanian di pedesaan menjadi perhatian Kementerian Pertanian RI, guna memaksimalkan potensi pedesaan, untuk meningkatkan ketersediaan pangan melalui Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya [P4S] di seluruh Indonesia, dengan melibatkan petani milenial sebagai penggerak generasi milenial untuk menekuni pertanian.
Komitmen Kementan berupaya diimplementasikan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] seperti dilakukan oleh BBPP Binuang di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan [Kalsel] guna mengembangkan sentra produksi ´kambing boer´ di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara [Kaltara] bersama P4S Bulungan Mandiri Farm [BMF] yang hingga saat ini memelihara 300 ekor kambing boer.
Kambing boer yang asal-muasalnya dari Afrika Selatan disebut juga kambing pedaging. Pertumbuhannya sangat cepat. Usia lima hingga enam bulan, bobotnya mencapai 35 kg hingga 45 kg ketimbang kambing lokal. Persentase daging pada karkas kambing boer jauh lebih tinggi, mencapai 40% hingga 50% dari berat tubuh, sehingga layak dikembangkan sebagai kambing pedaging.
Keunggulan kambing boer dan potensi Bulungan, mendorong Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati menginisiasi kerjasama dengan Bupati Bulungan, Syarwani dan P4S BMF, yang berkomitmen sebagai motor penggerak darisentra pembaharu pedesaan.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada potensi pertanian, khususnya peternakan di Kalimantan melalui pengembangan sentra produksi kambing boer di Kabupaten Bulungan.
"Kaltara berpotensi mengembangkan kambing boer, untuk memaksimalkan lahan pertanian bagi peningkatan ekonomi masyarakat," kata Mentan Syahrul yang berkunjung ke Bulungan pada medio September 2021.
Kaltara dikenal memiliki lahan subur, katanya, begitu pula Bulungan maka peternakan dan perkebunan bisa diintegrasikan secara bersamaan dengan komoditas tanaman pangan dan produk olahan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, mengatakan pihaknya akan memaksimalkan peran petani milenial untuk mengangkat potensi di Kaltara khususnya Bulungan sebagai sentra kambing boer.
"Seluruh jajaran di BPPSDMP fokus untuk support pembangunan petani milenial berkualitas. Tentunya, tidak hanya pelatihan juga melalui pendidikan dan juga penyuluhan," katanya.
Kerjasama BBPP Binuang dan Pemkab Bulungan ditindaklanjuti melalui koordinasi dan sinergi di kantor Bupati Bulungan; Syarwani dan Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati diwakili Sub Koordinator Program dan Kerjasama, Agus Sumantri. Hadir Kepala Dinas Pertanian, Achmad Yani; Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kaltara, Ketua P4S BMF Cheito Karno dan penyuluh pendamping P4S BMF, Imam Rokhimin dan Widyaiswara BBPP Binuang, Intan Kurnianingrum.
Bupati Syarwani menyatakan komitmennya mendukung pengembangan sentra produksi kambing boer bersama P4S BMF sebagai wadah penumbuhan peternak milenial di Bulungan, khususnya dan Kaltara pada umumnya.
"Pola kemitraan yang dilakukan P4S BMF ke depan akan menjadikan Bulungan sebagai sentra produksi kambing boer," kata Syarwani.
Kepala BBPP Yulia AK menyatakan siap mendukung P4S BMF bersama Pemkab Bulungan mengembangkan sentra produksi kambing boer sebagai sentra motor pembaharu pedesaan di wilayah Kaltara.
"Ke depan, akan kami satukan dengan sentra motor pembaharu pedesaan ke seluruh wilayah provinsi di Kalimantan," kata Yulia AK dalam sambutannya yang disampaikan Agus Sumantri.
Sementara Cheito Karno mengatakan bahwa pola kerjasama yang dikembangkan adalah menjadikan petani milenial sebagai mitra utama kerjasama Kementan dan Pemkab Bulungan.
"Kami serahkan kambing boer untuk dipelihara dengan pola bagi hasil yang telah disepakati," katanya. [agus/intan/timhumasbbppbinuang]
Bulungan of North Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
