BBPP Kementan Apresiasi Petani Milenial Kalimantan Ikuti Magang Jepang
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jabar [B2B] - Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Kementerian Pertanian berupaya meningkatkan jumlah petani milenial Kalimantan mengikuti Program Magang Jepang. BBPP Binuang mengharapkan dua petani milenial Kalimantan lancar dan sukses mengikuti magang dan setelah kembali melakukan resonansi bagi petani di wilayahnya, Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Kedua petani milenial Kalimantan tersebut adalah Dika Ahmad Zaini dari Kabupaten Tabalong dan Amiruddin asal Kota Samarinda bersama 51 petani milenial dari 17 provinsi yang segera bertolak ke Tokyo, setelah dilepas Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi di Bogor, Jabar pada Selasa petan [19/4].
"BBPP Binuang mengapresiasi capaian keduanya seraya bertekad meningkatkan jumlah petani milenial untuk mengikuti Program Magang Jepang, sehingga upaya resonansi dapat menjangkau lebih luas wilayah Kalimantan," kata Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati yang hadiri kegiatan pelepasan di Bogor.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyatakan komitmennya mengupayakan lahirnya petani milenial, guna mendukung regenerasi petani melalui sejumlah program Kementerian Pertanian RI, salah satunya magang bagi pemuda tani ke Jepang.
"Tahun ini, masyarakat global mulai bangkit dari pandemi, ditandai dibukanya pintu-pintu kedatangan internasional di banyak negara. Kita melihat potensi perluasan pasar produk pertanian secara lokal dan global," kata Mentan Syahrul.
Ke-53 petani milenial dipilih dari perekrutan Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] pada 2020 sebanyak 31 orang dan 22 orang pada 2022, sementara 2021 nihil lantaran pandemi Covid-19. Program Magang Jepang diadakan Kementan sejak 1984, tercatat 1.384 alumni hingga saat ini.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] mengatakan Pembelajaran secara langsung di bawah supervisi petani maju Jepang, diharapkan dapat menjadi sarana transfer teknologi, pengetahuan, etos kerja, dan kreativitas dalam mengembangkan usaha pertanian.
"Rakyat Jepang jumlahnya besar dan mengutamakan kualitas, dapat menjadi pintu kerja sama ekonomi pertanian berupa pemasaran produk yang bernilai tinggi dan menguntungkan," katanya.
Program Magang Jepang merupakan kerjasama antara BPPSDMP Kementan dengan Accepting Organization [AO] yang terdiri dari Japan Agricultural Exchange Council [JAEC], Niigata Agricultural Exchange Council [NAEC] International Agricultural Exchange Association [IAEA] Gunma dan Ibaraki Chuo Engei [ICE].
Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati berharap pada Dika Ahmad Zaini selaku petani sekaligus wirausahawan hidroponik hortikultura dan Amiruddin wirausahawan tanaman pangan mendukung pengembangan pertanian maju, mandiri, dan modern menuntut hadirnya SDM unggulan berkompeten.
"Peluang pelatihan atau magang di negara-negara maju dalam bidang pertanian seperti Jepang, Taiwan, Korea dan Australia harus dimanfaatkan maksimal," kata Yulia AK mengutip arahan Kabadan Dedi Nursyamsi.
Harapan terbesarnya, katanya lagi, setelah kembali dari negeri sakura, peserta wajib menjadi petani muda andalan di daerahnya, menerapkan teknologi maju yang diperoleh selama magang serta dapat menghasilkan produk berorientasi ekspor atau pelaku ekspor.
"Mereka yang pulang harus menjadi pionir, role model petani, dan agripreneur sukses. Untuk itu, para peserta wajib belajar tidak hanya teknis, juga mental untuk menjadi pengusaha tangguh," kata Yulia AK yang hadir di Bogor didampingi Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Binuang, Joko Tri Harjanto. [Agus]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country or the BBPP so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
