Pertanian Terintegrasi, BPP Baleendah Harapkan Dukungan Kementan
Indonesian Govt Supports Development of Integrated Farming Systems
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Soreang, Jabar [B2B] - Potensi lahan 2.300 hektar didukung 2.680 petani pada 100 kelompok tani [Poktan] di Kecamatan Baleendah, mendorong Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] mengembangkan pertanian terintegrasi, seraya mengharapkan dukungan Kementerian Pertanian RI untuk menopang ketahanan pangan di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Harapan tersebut dikemukakan Koordinator BPP Baleendah, Fery Sofyan Arif dan Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Diar Hadi Gusdinar kepada Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah, Rabu [10/3] yang diwakili Koordinator Substansi Evaluasi dan Pelaporan [Evalap] BPPSDMP, Septalina Pradini pada hari terakhir Kunjungan Pers 2021 [Press Tour] di Kabupaten Bandung.
"BPP Baleendah punya agenda besar, mewujudkan konsep pertanian terintegrasi. Luas lahan cukup dan ideal, maka kami berharap dukungan penuh Kementan," kata Fery SA.
Menurutnya, BPP Baleendah menyiapkan pilot project seluas 4,2 hektar untuk mengembangkan komoditas tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perikanan darat dalam satu kawasan terpadu.
Hal itu sejalan dengan tekad Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar petani mengembangkan pertanian terintegrasi padi - ikan untuk mendukung pencapaian ketahanan pangan nasional. Pertanian telah berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan langkah BPP Baleendah harus diapresiasi, Kementan siap mendukung karena efektif dan efisien, yang membentuk mata rantai yang saling terkait.
"Kunci keberhasilannya adalah cara impelementasi inovasi teknologi secara keseluruhan, meningkatkan produktifitas dan daya saing mandiri," kata Dedi.
Sementara Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah kerapkali mengingatkan peran penyuluh sebagai katalisator pembangunan pertanian. Sosialisasi tahap awal pada Poktan, kemudian penyuluh mengurai teknologi dan cara penerapan hingga menggerakkan petani.
"BPP Baleendah berkembang seperti diharapkan. Kreatif dan inovatif mengembangkan kawasan pertanian modern yang terintegrasi, harus dikembangkan lantaran banyak value ekonomi yang dihasilkan," kata Siti Munifah.
Simulasi
Pertanian terintegrasi bukanlah ilusi bagi BPP Baleendah. Potensi besarnya tertera pada lay out pengembangan kawasan. Simulasinya pun sudah dilakukan, kata Fery SA, pada lokasi di belakang kantor yang akan dilengkapi fasilitas workshop alat mesin pertanian [Alsintan] serta prasarana dan sarana pendukung lainnya.
Profil utamanya potensi lahan seluas 2.300 hektar, untuk sawah 1.175 hektar dan lahan pendukung 1.125 hektar yang menjadi harapan 2.680 petani. Mereka bergabung pada 100 Poktan dan delapan Gapoktan. Hasil produksi padi tergolong tinggi, hingga 11 ton per hektar dari padi Inpari-32 hasil penerapan sistem tanam Jajar Legowo dengan varian 4-1.
"Kami berharap dukungan penuh Kementan untuk mewujudkan pertanian terintegrasi," kata Fery SA kepada Septalina Pradini yang didampingi Subkoordinator Hubungan Masyarakat [Humas] BPPSDMP, Maressya Dessilvia.
Diar Hadi Gusdinar mengakui kinerja BPP Baleendah tergolong sangat baik di Kabupaten Bandung. "Potensinya sangat besar. Penyuluhnya kreatif dan inovatif. Kami yakin pertanian di Baleendah akan mendukung pencapaian ketahanan pangan di sini."
Soreang of West Java [B2B] - Integrated farming system or the SPT changed farming patterns of traditional to modern, encourage increased production and quality results to meet domestic and export needs success used technology and community development, according to the senior agricultural extensionis of Indonesian Agriculture Ministry.
