BBPP Binuang Kawal P4S Ikuti Pelatihan Sejuta Petani & Penyuluh 2022
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Tapin, Kalsel [B2B] - Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya [P4S] di seluruh Indonesia diinstruksikan oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, untuk terlibat aktif pada Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022.
Instruksi tersebut ditindaklanjuti oleh arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] kepada Unit Pelaksana Teknis [UPT] untuk aktif mendorong P4S mendukung pelatihan yang diikuti 1,5 juta insan pertanian.
Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] selaku UPT dari Pusat Pelatihan Pertanian [Puslatan] BPPSDMP pun aktif mendorong P4S aktif mengikuti pelatihan tersebut, termasuk BBPP Binuang melibatkan 665 orang dari 20 P4S di Kalimantan mengikuti pelatihan yang dibuka Mentan Syahrul pada Rabu siang [23/2] secara online.
Mentan Syahrul mengatakan bahwa harus disadari perubahan iklim memiliki dampak yang sangat besar terhadap pertanian, untuk mengantisipasinya, BPPSDMP menggelar lagi Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh, yang berlangsung sukses tahun lalu.
"Manfaatkan pelatihan sebagai sarana transfer pengetahuan melalui UPT pelatihan pertanian terhadap wilayah kerjanya masing-masing," katanya.
Dia mengaku terus mendorong inovasi pertanian sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan iklim. Kegiatan pelatihan diharapkan melahirkan inovasi-inovasi dalam rangka pelaksanaan adaptasi dan mitigasi iklim.
“Khususnya untuk mengantisipasi perubahan iklim ekstrim di Indonesia. Kita punya alam yang bagus dan keterampilan yang banyak. Semua harus terus kita perbaiki,” katanya.
Menurutnya, pelatihan akan memberikan keyakinan untuk melakukan implementasi teknologi pertanian, termasuk cara-cara baru memakai sistem digital dan smart farming. Implementasinya memang tidak mudah, namun Kementan khususnya BPPSDMP harus terus melakukan pelatihan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Sementara Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, menyebut Indonesia saat ini didera perubahan iklim ekstrim dan pandemi Covid-19 belum usai. Hal ini berdampak pada sendi-sendi kehidupan kita yang benar-benar terpuruk.
Dalam kondisi demikian, Kementan harus tetap menjaga produktivitas dan produksi pertanian terus meningkat.
"Tidak mungkin jika produktivitas turun kita bisa eksis. Mau tidak mau, siap tidak siap, suka tidak suka, produktivitas harus naik. Solusinya, smart farming dan digitalisasi pertanian," kata Dedi Nursyamsi.
Menurutnya, Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh merupakan Program Reguler Maksimum yang harus kita sukseskan untuk meningkatkan pengetahuan petani dan penyuluh.
"Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh adalah simbol, artinya Kementan melakukan pelatihan masif di seluruh tanah air. Tujuan dan harapannya, untuk mendorong implementasi pertanian berkelanjutan," kata Dedi.
Titik Kumpul
Di tempat terpisah, Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati melaporkan bahwa pihaknya melibatkan 665 orang dari 20 P4S di Kalimantan mengikuti pelatihan.
Ke-20 P4S dilibatkan sebagai titik kumpul, yang terbagi pada lima provinsi di Kalimantan. Provinsi Kalimantan Selatan di P4S Sekolah Alam Kreatif [Banjarbaru) 40 orang, 30 orang di P4S Ushuludin [Pelaihari], P4S Anugerah [Banjarbaru] 30 orang, P4S Tuntung Pandang [Pelaihari] 30 orang.
Kalimantan Tengah: P4S Karya baru Mandiri [Pangkalanbun] peserta 40 orang, P4S D’Bawang [Sampit] 40 orang, P4S Gawi Bersama [Palangka Raya] 30 orang, P4S Tunas Karya [Palangka Raya] 30 orang, P4S Unggul Jaya [Kapuas] 30 orang.
Kalimantan Timur, P4S Nasda [Kukar] 25 orang, P4S Dipa Tani [Samarinda] 30 orang, P4S Karya Insani [Samarinda] 25 orang, P4S Cahaya Purnama [Kutai Timur] 30 orang, P4S Kebun Ndesa 20 orang) dan P4S Durian Makroman [Samarinda] 20 orang.
Kalimantan Barat, P4S Jas-B [Singkawang] 25 orang, P4S Agro 17 Mandiri [Bengkayang] 20 orang, P4S Geger Tani [Sambas] 30 orang. Kalimantan Utara, P4S Bulungan Mandiri Farm [Bulungan] 80 orang, P4S Maspul 2 [Nunukan] 60 orang.
Dari semua P4S titik kumpul, peserta adalah siswa magang P4S, petani milenial dan penyuluh pendamping.
Saat Pembukaan, kami berada di P4S Sekolah Alam Kreatif di Banjarbaru. Hadir Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru, Nor Fadillah dan jajarannya serta petani milenial. [Agus]
Tapin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country or the BBPP so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
