Budidaya Edamame, Polbangtan Kementan Produksi Kacang Kaya Manfaat
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani

Medan, Sumut [B2B] - Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Medan sebagai salah satu perguruan tinggi dibawah Kementerian Pertanian RI mendukung program-program utama Kementan.
Sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi Polbangtan Medan menerapkan metode belajar Teaching Farm [TeFa] dengan didominasi praktikum dengan persentase 60 - 70 %.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan sistem TeFa merupakan metode pembelajaran yang diterapkan mendekati pada kondisi kerja di dunia usaha dan industri [DuDi].
"Aplikasi pelaksanaannya bekerja sama dengan stakeholder, sehingga kompetensi yang dihasilkan sesuai permintaan pasar atau dunia kerja dan dunia usaha," kata Dedi Nursyamsi.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan, salah satu kegiatan yang dilakukan dalam praktek TeFa, yaitu melakukan budidaya edamame. [
"Edamame adalah kacang kedelai muda yang masih berada dalam polong, yang ditemukan dalam masakan-masakan Asia Timur," katanya.
Yuliana menambahkan, edamame terkenal karena kandungan protein dan aktioksidan tinggi, yang tentunya sangat baik bagi kesehatan, seperti vitamin A, vitamin C, serat dan protein serta sejumlah zat gizi lainnya.
"Budidaya edamame dapat dilakukan dengan beberapa langkah dasar," katanya lagi.
Berikut adalah panduan umum untuk memulai budidaya edamame:
1. Pemilihan Varietas
Pilih varietas edamame yang cocok untuk iklim dan tanah tempat Anda tinggal.
Pilih lahan yang mendapat paparan sinar matahari cukup. Pastikan tanah memiliki drainase yang baik. Lakukan pengolahan tanah dengan baik dan tambahkan pupuk organik.
3. Penyemaian Benih
Benih edamame dapat ditanam langsung di lahan atau disemai terlebih dahulu. Jika menggunakan metode penyemaian, tanam benih dalam pot atau tray hingga tumbuh cukup besar untuk dipindahkan.
4. Penanaman
Tanam benih atau bibit pada kedalaman yang sesuai dengan panduan varietas yang dipilih. Pastikan jarak tanam yang cukup agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
5. Pemeliharaan Tanaman
Berikan air secara teratur, terutama pada fase pertumbuhan awal. Gunakan pupuk dengan kandungan nitrogen yang cukup untuk mendukung pertumbuhan daun. Lindungi tanaman dari serangga dan penyakit dengan cara yang ramah lingkungan.
6. Pemanenan
Edamame biasanya siap dipanen dalam 70-90 hari setelah penanaman. Pemanenan dilakukan ketika biji masih lunak dan berwarna hijau tua. Potong tangkai atau cabut tanaman secara keseluruhan.
7. Pascapanen
Setelah dipanen, pisahkan biji dari tangkai dan cuci bersih. Edamame dapat dimasak langsung atau disimpan dalam freezer untuk digunakan kemudian.
8. Rotasi Tanaman
Penting untuk melakukan rotasi tanaman agar tanah tetap subur dan mengurangi risiko penyakit.
9. Monitoring dan Perawatan Rutin
Monitor tanaman secara teratur untuk memastikan tidak ada masalah serius. Perhatikan pertumbuhan, warna daun, dan tanda-tanda penyakit atau hama. ira/timhumas polbangtanmedan]
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.