Kementan Genjot Pangan Sehat dengan Pengendalian Hama Terpadu

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Genjot Pangan Sehat dengan Pengendalian Hama Terpadu
BBPP BINUANG: Kabalai Yulia Asni Kurniawati membuka pelatihan tematik, mendukung target Mentan Syahrul Yasin Limpo [kiri atas] dan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi pada kapasitas petani milenial di Food Estate Kalteng

Kapuas Barat, Kalteng [B2B] - Upaya  pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman [OPT] dengan bahan ramah lingkungan agar tercapai Pengendalian Hama Terpadu [PHT] terus didorong oleh Kementerian Pertanian RI, guna mewujudkan pangan sehat sebagai implementasi UU Pangan No. 18/2021.

Langkah tersebut secara konsisten dilakukan Kementan, utamanya pada perluasan kawasan Food Estate Kalteng melalui Pengendalian Penyakit dan Hama Terpadu [PPHT] dengan melatih SDM pertanian di Provinsi Kalimantan Tengah oleh BBPP Binuang, UPT pelatihan dari BPPSDMP Kementan di wilayah Kalimantan.

Petani dan penyuluh di kawasan Food Estate Kalteng terus dilatih oleh BBPP Binuang melaksanakan PPHT seperti dilakukan pada Pelatihan Tematik Berbasis Korporasi Angkatan V, fokus pada Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman [OPT] dengan konsep PHT dan PPT, yang digelar di Kapuas Barat selama tiga hari, 15 - 17 Maret 2022.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa produk pertanian Indonesia harus berkualitas, baik dari segi tampilan maupun kandungan gizinya. Poin penting dari produk pertanian berkualitas adalah penerapan pertanian ramah lingkungan, termasuk dalam pengendalian OPT.

"Prinsip PHT, mengarahkan pada budidaya tanaman sehat, pemanfaatan musuh alami, pengamatan rutin dan petani sebagai ahli PHT agar dapat mengontrol populasi hama di bawah ambang batas, minimalisir pestisida kimia, meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, pertanian, melestarikan lingkungan hidup dan meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.

Mentan menambahkan Kementan komitmen menyediakan pangan sehat standar domestik dan ekspor. Pasalnya, potensi dan keanekaragaman hayati Indonesia sangat besar, untuk dikembangkan menjadi komoditas pertanian yang sehat dan berstandar ekspor.

"Jika ditemukan satu saja dari OPT pada komoditas pangan untuk ekspor, maka ekspornya akan ditolak kemudian menghambat ekspor komoditas pertanian lainnya, tak terkecuali beras," kata Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyoroti tantangan sektor pertanian saat ini adalah peningkatan konsumsi pangan sehat seiring meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi dan kesadaran pada pangan sehat bergizi.

"Hasil pertanian harus mampu memenuhi kebutuhan pasar, dengan memperhatikan keutuhan dan keberlanjutan lingkungan pada pangan sehat untuk konsumsi domestik maupun pasar global," kata Dedi.

Pelatihan Tematik
Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati mengatakan pengendalian hama bergantung kemampuan petani didampingi penyuluh mengetahui kondisi lahan, populasi hama dan musuh alami serta intensitas serangan hama dan penyakit melalui kegiatan pengamatan, sehingga harus dikendalikan apabila melampaui ambang ekonomi [AE].

"Pelatihan Tematik Berbasis Korporasi Angkatan V yang digelar BBPP Binuang di BPP Kapuas Barat mengajak petani mengenali jenis hama dan penyakit, diharapkan saat menggelar 'gerakan pengendalian hama' dapat menentukan pestisida dan langkah tepat pengendalian," kata Yulia AK saat membuka pelatihan, Selasa [15/3].

Pelatihan tematik tersebut memaparkan pengenalan, operasionalisasi dan pengendalian baik cara kultur teknis, fisik-mekanis, biologis-hayati dan kimia serta mengombinasikan teknik-teknik tersebut dalam pengelolaan pengendalian yang disebut PHT dan PPT.

BBPP Binuang mengupayakan kemampuan petani menerapkan inovasi berbasis spesifik lokalita didukung big data dalam mendukung Program Super Prioritas Nasional, Food Estate Kalteng, melalui aplikasi IT dan kearifan lokal," kata Yulia AK.

Menurutnya, 30 petani yang menjadi peserta pelatihan dari lima kecamatan di Kapuas Barat yakni Kapuas Barat, Pulau Petak,Kapuas Murung, Mentangai dan Kapuas Hilir diajak pula beradaptasi dan mitigasi perubahan iklim terkait PHT dan PPT pada budidaya padi di lahan rawa.

"Pelatihan berupaya melatih petani untuk cepat tanggap dan cermat serta sigap menangani serangan hama di kawasan Food Estate Kalteng dengan pendekatan PHT dan PPT," kata Yulia AK. [Budiono/Agus]

West Kapuas of Central Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country or the BBPP so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.