Widyaiswara BBPP Binuang Antusias Ikuti ToT Kementan `Solusi Pupuk Mahal`
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Tapin, Kalsel [B2B] - Sejumlah Widyaiswara [WI] di BBPP Binuang bersama WI provinsi dan penyuluh pertanian di wilayah Kalimantan antusias mengikuti Training of Trainer [ToT] virtual bertajuk ´Solusi Pupuk Mahal´ yang dibuka oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di Bogor, Jawa Barat, Rabu siang [26/10].
Kegiatan ToT bertajuk ´Solusi Pupuk Mahal´ yang digelar oleh Kementerian Pertanian RI dihadiri 7.680 peserta yang terdiri dari widyaiswara, dosen, guru dan penyuluh seluruh Indonesia. Sementara realisasi registrasi peserta secara online mencapai 12.228 pendaftar atau 159,22%.
Saat membuka ToT, Mentan Syahrul mengingatkan bahwa pertanian adalah sektor kunci yang bisa memperkuat ekonomi. Tentunya, diperlukan pendekatan baru dalam meningkatkan produktivitas.
Caranya? "Perkuat networking dan mengembangkan pupuk organik sebagai penyubur tanaman," katanya.
Menurutnya, para terus didorong oleh Kementerian Pertanian RI untuk meningkatkan produktivitas, di antaranya menggunakan varietas unggul, memperluas penggunaan pupuk organik dan melakukan pemupukan secara berimbang. Langkah ini penting dilakukan untuk menghasilkan padi berkualitas.
"Langkah antisipasi dan adaptasi diperlukan tiga hal. Pertama memperkuat pendidikan, teori dan pertemuan seperti ini untuk membangun networking," kata Mentan.
Kedua, kata Mentan, kita bangun agenda dan manajemen sistem sebagai sebuah ilmu yang akan kita terapkan. Ketiga mengubah mindset dari para pelaku pertanian untuk berubah dengan kondisi yang ada, salah satunya mengembangkan pupuk organik.
Menurut Mentan, sektor pertanian sudah sejak lama menjadi bantalan ekonomi nasional. Pertanian juga terbukti menjadi sektor pembuka lapangan kerja hingga berjuta-juta orang. Karena itu, generasi milenial harus memperkuatnya dengan bekerja lebih keras lagi.
"Pertanian itu harus kita jaga bersama. Kita yang menjadi pejabat jangan sampai salah maintenance. Hal terpenting, kita jangan menjadi orang yang menghilangkan nilai-nilai kebangsaan," kata Mentan Syahrul didampingi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi dan sejumlah pejabat eselon satu Kementan.
Pembukaan ToT tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat eselon dua Kementan di antaranya Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP [Puslatan] Leli Nuryati; Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati dan Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa salah satu yang harus dilakukan bersama adalah melakukan pemupukan berimbang.
"Sistem tersebut sangat penting untuk mendukung tumbuh kembangnya tanaman, namun pemupukan juga tidak boleh berlebih karena bisa mengakibatkan erosi dan gagal tanam," katanya.
Dedi Nursyamsi mengingatkan, pemupukan tidak boleh berlebih. Kalau pupuk urea berlebih dia memasamkan tanah dan berbahaya. Akibatnya gampang tererosi dan cepat jenuh airnya. Di situlah yang bisa mengakibatkan gagal tanam.
Menurutnya, pemupukan adalah komponen utama pada sebuah tanaman, karena itu diperlukan keberimbangan baik urea maupun dengan proses perawatan. Salah satunya mengatur aliran air. Air sangat diperlukan pada sawah yang baru proses tanam. Namun pengairan tidak boleh berlebih karena dapat merusak akar tanaman.
"Air adalah infiltrasi. Air harus kita jadikan anugrah. Dengan kita belokkan air ke lahan pertanian untuk irigasi, maka dengan sendirinya akan menghasilkan karbohidrat dalam bentuk beras," katanya lagi.
Di situlah pentingnya kita membuat sumur resapan sebanyak banyaknya, kata Dedi Nursyamsi, pemupukan harus benar dan diimbangi pupuk organik. Kalau di lahan miring imbangi dengan guludan agar erosi dapat diminimalisir.
Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati memastikan komitmen dan kinerja Widyaiswara BBPP Binuang mendampingi penyuluh dan petani serta stakeholders pertanian di seluruh Kalimantan, untuk menangkal sekaligus mengantisipasi dampak krisis pangan global.
“BBPP Binuang sebagai UPT BPPSDMP Kementan berupaya meningkatkan tugas dan fungsinya menjawab permasalahan kekinian melalui akses informasi yang cepat dan tepat bagi petani dan penyuluh," katanya.
Menurut Yulia, Widyaiswara BBPP Binuang seperti halnya dosen, guru dan penyuluh merupakan agen utama transfer of knowledge, bahkan harus mampu transfer of motivation bagi petani. [jeka/agus/timhumasbbppbinuang]
Tapin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
