Balikpapan, Kalimantan Timur (B2B) - Pemerintah RI melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menganggarkan Rp13,18 triliun untuk usulan pengembangan infrastruktur, benih, dan alat mesin pertanian (Alsintan) untuk mewujudkan lumbung pangan Kalimantan sehingga mampu mencapai swasembada pangan pada 2017, yang diupayakan lebih cepat dari target pada 2018 untuk mandiri pangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Kalimantan pada 2017 harus dapat mewujudkan mandiri pangan dengan luas baku sawah mencapai 1.047.837 hektar, caranya dengan memanfaatkan lahan tersebut melalui luas tambah tanam untuk melakukan dua kali tanam per tahun, dengan jumlah penduduk 15 juta dibutuhkan sekitar dua juta ton maka dari produksi lahan satu juta hektar dengan dua kali tanam setahun akan mencukupi kebutuhan penduduk.

Mentan merujuk pada data Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementan bahwa dari lima provinsi di Kalimantan maka porsi terbesar usulan anggaran infrastruktur adalah untuk Kalimantan Barat Rp1,4 triliun, Kalimantan Tengah Rp575 miliar, Kalimantan Utara Rp170 miliar, Kalimantan Timur Rp56,9 miliar, dan Kalimantan Selatan Rp61,7 miliar.

Sementara usulan benih dan mesin pertanian (Alsintan) adalah Rp10,9 triliun yang dialokasikan ke Kalimantan Barat Rp5,96 triliun, Kalimantan Selatan Rp2,88 triliun, Kalimantan Tengah Rp1,42 triliun, Kalimantan Timur Rp533,6 miliar, dan Kalimantan Utara Rp75,9 miliar.

"Pemerintah merencanakan Kalimantan mencapai swasembada pangan pada 2018 namun apabila didukung langkah strategis pemerintah pusat dan daerah, saya yakin dapat dicapai lebih cepat pada 2017," kata Mentan pada rapat koordinasi pangan dengan seluruh kepala dinas pertanian tingkat provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Kalimantan pada Rabu (12/10).

Rakor yang mengusung tema ´Mandiri Pangan, Borneo Sejahtera´ dihadiri Wakil Gubernur Kaltim, Mukmin Faisyal; Walikota Balikpapan Rizal Effendi; Kepala Dinas Pertanian Kaltim, Ibrahim; Asisten Teritorial Kasad, Mayjen TNI Komarudin Simanjuntak; Pangdam VI/Mulawarman, Johny L Tobing, dan para komandan Korem dan Dandim. Sementara pejabat tinggi Kementan yang tampak hadir antara lain Direktur Jenderal Perkebunan, Bambang MM; Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Yanuardi MM; Direktur Serelia Ditjen Tanaman Pangan, Nandang Sunandar; Kepala Balai Besar Penelitian Padi, Ismail Wahab, Sekretaris Menteri, Baran Wiryawan; Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Agung Hendriadi; dan Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Suwandi.

Transformasi Sosial
"Setelah kami melihat kondisi pangan di Indonesia, dengan fokus Pulau Jawa  dalam dua tahun terakhir membaik maka fokus bergeser ke Kalimantan di Indonesia timur, meskipun kami tahu Kalimantan kaya sumber daya alam tapi itu secara berangsur akan habis maka sektor pangan harus menjadi tumpuan utama pembangunan di Kalimantan untuk mencapai ketahanan pangan," kata Mentan.

Menurutnya, Kementan berencana melakukan transformasi sosial terhadap jumlah petani yang semakin minim di Kalimantan maupun daerah lain di Indonesia, dengan memanfaatkan teknologi pertanian sebagai sarana pendukung untuk mendukung aktifitas petani karena petani merupakan pondasi dalam meningkatkan produksi pertanian.

"Bahasanya diganti, transformasi sosial. Yang biasanya kerja di sawah tapi karena penggantinya adalah mesin cukup satu orang atau dua orang yang bekerja untuk satu hektar. Nah langkah awalnya adalah memperkenalkan pada petani tentang teknologi pertanian agar mereka tidak gagap teknologi. Misalnya satu hektar butuh empat orang tanpa teknologi maka dengan Alsintan cukup dua orang, yang lain menangani hilirisasi dan menangani benih" kata Mentan.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim, Ibrahim mengakui kendala tersebut, akibatnya provinsi tersebut setiap bulan kekurangan beras ribuan ton dan harus dibeli dari Sulawesi Selatan atau Jawa Timur

Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Johny L Tobing menyatakan komitmen dan dukungannya pada langkah Kementan mencapai swasembada pangan pada 2017 dan akan menindak tegas bawahannya yang tidak mendukung program pemerintah.

"Saya sudah perintahkan para Dandim untuk mendukung Kementan, kalau mereka membangkang akan langsung saya copot," katanya.