Pelatihan Budidaya Jamur Tiram, Kementan Tingkatkan TeFa SMKPP
Oyster Mushroom Cultivation Training in Indonesia Banjarbaru`s Agricultural School
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] mengingatkan kepada pelaksana pendidikan lingkup Kementerian Pertanian RI [Kementan] untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian, salah satunya menjalankan instruksi itu dengan mengembangkan Teaching Factory [TeFa].
Mentan Syahrul menambahkan bahwa diperlukan 'lembaga pendidikan pertanian' yang berfungsi sebagai wadah untuk mencetak tenaga SDM pertanian yang andal, professional, maju, mandiri dan modern.
“Ini semua dilakukan karena pengelolaan pertanian saat ini harus dilakukan dengan melibatkan teknologi. Pertanian harus bergerak secara maju, mandiri dan modern,” katanya.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi.
“Mesin cetak SDM unggulan ada di lembaga pendidikan. Kementan punya lembaga pendidikan vokasi, yang berperan penting membentuk generasi muda milenial sebagai pelaku pertanian yang maju, mandiri dan modern,” kata Dedi.
Dia menambahkan, pelaku pertanian harus link and match dengan dunia usaha/dunia industri, sehingga ketika lulus, langsung terjun sebagai petani milenial andal, kreatif dan berdaya saing, serta mampu bekerja professional sebagai insan pertanian yang mampu menggerakkan produktivitas pangan ke arah ekspor dan menjadikan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
“Pendidikan vokasi pertanian memiliki tujuan untuk menghasilkan alumni yang berkualitas, qualified job creator atau bisnis entrepreneurship yang tinggi, itu sudah merupakan keharusan,” katanya.
Dalam upaya mendukung dan terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan para pelaku di TeFa, SMK-PP Negeri Banjarbaru menggelar Pelatihan Budidaya Jamur Tiram yang dilaksanakan di kampus dan lahan praktik SMK-PP N Banjarbaru selama lima hari, yang diawali Jumat pekan lalu [14/1].
Pelatihan sendiri diikuti oleh delapan peserta yakni guru, petugas lahan praktik dan beberapa siswa. Selama lima hari mereka mendapatkan materi langsung dari tenaga profesional budidaya jamur tiram di antaranya Misru Siswanto dari PT Guna Mesin Sejahtera di Bogor, Jawa Barat.
Ketua Pelaksana Kegiatan Airin Nurmarita mengatakan tujuan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas SDM terutama yang terkait dengan Teaching Factory, karena SMK-PP N Banjarbaru telah mendapatkan berbagai alat yang menunjang kegiatan TeFa, salah satunya untuk budidaya jamur.
"Pelatihan ini dirasa perlu untuk meningkatkan kapasitas SDM agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari alat yang sudah didapatkan," kata Airin Nurmarita, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum.
Ditambahkan oleh Kasubag Tata Usaha, Isnanto Purwokusumo yang membuka pelatihan ini, agar memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan ini dan diharapkan ilmu yang di dapat dari narasumber agar TeFa SMK-PP N Banjarbaru bisa memproduksi secara maksimal.”
Nantinya peserta akan diberikan berbagai materi diantaranya: pengenalan budidaya jamur, formula media baglog, teknik pencampuran media baglog, packing media baglog manual, pemasangan ring baglog, memahami teknik pasteurisasi, peralatan inokulasi, memahami teknik inokulasi, memahami prinsip dasar inkubasi, cara budidaya baglog [perawatan, penyiraman, hama dan lainnya] dan cara panen jamur. [Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - Indonesian Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo reminded the implementers of agricultural vocational education aims to improve the quality of agricultural human resources, by developing a Teaching Factory [TeFa].
Minister Limpo added that an 'agricultural education institution' is needed that functions as a forum to produce agricultural human resources who are reliable, professional, advanced, independent and modern.
