Milenial Sejati! Wirausahawan Muda Alumni Polbangtan asal Kuningan
Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Kuningan, Jabar [B2B] - Bangun lalu jatuh, kemudian bangkit lagi dialami alumni Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dalam pengembangan bisnis supplier benih tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat sejak 2019. Kini ekspansi bisnis mereka merambah Cirebon.
Kiat pemasaran dan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar [PSBB] akibat pandemi Covid-19 sempat menjadi penghalang. Semangat muda plus kemampuan akademik meski minim pengalaman, tak menghalangi tekad untuk bangkit menapaki masa depan wirausahawan pertanian.
Kiprah bisnis milenial sesuai harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang menyebut sektor pertanian memberi peluang bisnis sekaligus peluang kerja. "Selama manusia hidup membutuhkan pangan. Selama itu pula, sektor pertanian tetap harus berjalan."
Mereka adalah Ikin Markin, Eni Sueni dan Gina Luciyana. Alumni Polbangtan 2019. Usaha bisnis dinamai AgriTani. Tujuan awal sederhana, membantu petani sekitar domisili mereka mendapat benih berkualitas. Harganya bersaing. Ternyata kemudian berkembang menjadi peluang bisnis.
Agritani mem-branding produk benihnya, Taniku.co. Pemasaran awal memanfaatkan media sosial seperti IG dan WA. Promosi akun menyasar teman, keluarga dan warga sekitar. Setelah dievaluasi, ternyata kurang efektif lantaran konsumen membeli insidentil. Tidak kontinyu. Lebih banyak kebutuhan rumahan. Bukan skala produksi.
AgriTani pun memilih membuka toko pada Februari 2020 di Desa Jalaksana, Kecamatan Jalaksana. Tetap di Kuningan, hanya beranjak dari Desa Cimaranten di Kecamatan Cipicung.
Untung tak dapat diraih. Malang tak dapat ditolak. Aturan PSBB menyusul pandemi Covid-19 berimbas pada usaha mulai terseok-seok. Kendala utama, hasil penjualan tak seimbang dengan biaya sewa kios dan honor karyawan.
Kendala mereka jadikan tantangan. Strategi pemasaran diubah. Target pasar beralih ke toko dan kios pertanian di Kuningan. Tanpa harus menyewa toko atau kios. Suplai dilakukan langsung ke toko dan kios langganan AgriTani.
"Semula, hanya suplai lima toko di Kuningan. Kini, AgriTani sudah memasok benih varietas unggul ke delapan toko pertanian," kata Ikin Markin melalui keterangan tertulis dari Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP] kepada B2B, Selasa [1/9].
Eni Sueni menambahkan bahwa kiat tersebut mulai berhasil. Tanpa biaya sewa toko dan bayar karyawan, pemasukan jauh lebih besar. "Sekali kirim, omsetnya bisa mencapai Rp1,7 juta."
Gina Luciyana menambahkan, AgriTani juga bermitra dengan badan usaha milik desa [BumDes]. Penyuluh dan kelompok tani [Poktan] pun mereka bidik, khususnya mendukung Program Pekarangan Pangan Lestari [P2L] yang digagas Mentan Syahrul Yasin Limpo.
"AgriTani juga diminta memasok benih hortikultura berikut polybag serta kebutuhan lain untuk P2L. Inshaa Allah, mulai September 2020, AgriTani kerjasama dengan Panah Merah untuk suplai benih," kata Gina.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan sudah saatnya pembangunan pertanian diisi generasi milenial. BPPSDMP selaku unit kerja eselon satu Kementan bertanggung jawab penuh pada pengembangan SDM pertanian, seperti dikembangkan AgriTani.
Kapusdik Idha Widi Arsanti mengapresiasi keberhasilan ketiga milenial mengembangkan AgriTani, meskipun terhadang pandemi Covid-19 tetap serius menjalankan usahanya sekaligus membuktikan alumni Polbangtan ´tahan banting´ di tengah kompetisi bisnis yang ketat.
Dia berharap usaha AgriTani kian berkembang dan berdampak positif bagi sektor pertanian dan warga sekitar. "Semoga keberhasilan ketiga milenial dapat menularkan minat generasi milienial lainnya untuk berkecimpung di sektor pertanian." [Nrt/Ll/Vtr]
Kuningan of West Java [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry encourages agricultural training activities support the strategic program of the ministry by developing a self-help agricultural training center in the countryside, and on-the-job training in food production centers, according to senior official.
