Manajemen Penyuluhan, 5 Hari BBPP Kementan Gembleng Penyuluh P3K Tabalong

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Manajemen Penyuluhan, 5 Hari BBPP Kementan Gembleng Penyuluh P3K Tabalong
BBPP BINUANG: Penutupan Pelatihan 15 Calon Penyuluh P3K Tabalong dihadiri Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati yang diwakili oleh SubKoordinator Program dan Humas BBPP Binuang, Agus Sumantri dan dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Tabalong, H Mohammad Mugeni.

Tabalong, Kalsel [B2B] - Selama 40 jam dalam lima hari, atau rata-rata delapan jam per hari, di penghujung 2022 lalu, 26 - 30 Desember 2022, Widyaiswara dan tim pendukung dari BBPP Binuang menggembleng 15 Calon Penyuluh P3K [Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja] dari Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel] pada ´Pelatihan Manajemen Penyuluhan Pertanian´.

Pelatihan dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, H Mohammad Mugeni didampingi Kepala Dinas Perkebunan dan Dinas Peternakan, Norzain A Yani, yang didukung penuh oleh Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati atas inisiasi Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Tabalong bagi pembangunan pertanian daerah.

Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] selaku Unit Pelaksana Teknis [UPT] Kementerian Pertanian RI dalam hal ini BBPP Binuang membagi materi dalam kelompok dasar, kelompok inti dan kelompok penunjang berupa teori selama 10 jam dan 30 jam kegiatan praktik.

Materi pelatihan meliputi penyusunan data potensi wilayah, program penyuluhan pertanian, dasar-dasar penyuluhan pertanian, penyusunan rencana kerja tahunan penyuluh, metode penyuluhan pertanian, materi penyuluhan pertanian, praktik lapang metodologi penyuluhan pertanian diikuti presentasi hasil praktik lapang dan evaluasi pelaksanaan penyuluhan serta rencana tindak lanjut.

Inisiasi Pemkab Tabalong yang didukung BBPP Binuang, sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar pemerintah daerah terus melatih SDM pertanian khususnya penyuluh pertanian, untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi selaku pendamping dan pengawal petani di lapangan.

"Saya suka pada bupati dan gubernur yang agresif karena kita bisa memecahkan masalah secara langsung di lapangan," katanya.

Menurut Mentan Syahrul, persoalan pertanian memang harus dipecahkan bersama dengan mempererat komunikasi dan koordinasi antar lembaga/kementerian, serta pimpinan daerah hingga level camat dan lurah.

"Tidak bisa hanya menteri pertanian saja yang bekerja. Sandaranya tetap ada di kepala daerah yakni gubernur, bupati dan tentu dibantu Polri dan TNI," katanya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi yang berupaya memastikan dukungan jajarannya di daerah, khususnya BBPP, dapat mendukung kinerja pertanian di daerah.

"Pertanian Indonesia tak kalah maju dengan pertanian di negara. Sebab dari sisi teknologi dan informasi, Indonesia sudah memiliki beragam teknologi, termasuk pemanfaatan artificial intelligence atau kecerdasan buatan yang dikembangkan anak-anak bangsa," kata Dedi Nursyamsi.

Kepala BBPP Binuang, Yulia AK memastikan komitmen jajarannya mendukung pembangunan pertanian di wilayah Kalimantan, khususnya Kabupaten Tabalong, dengan terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian melalui pelatihan dan bimbingan teknis [Bimtek] secara daring maupun tatap muka [offline].

“SDM pengungkit utama peningkatan produktivitas pertanian. Imbasnya tentu peningkatan kesejahteraan petani, apabila ingin membangun pertanian, tingkatkan dahulu kualitas SDM-nya,” katanya.

Kadistan H Mohammad Mugeni berharap calon penyuluh P3K Tabalong dalam melaksanakan tugas mampu mengubah sikap, keterampilan dan pengetahuan petani untuk dapat meniru dan atau menerapkan apa yang disampaikan oleh penyuluh.

"Manfaatkan sebaik-baiknya hasil pelatihan yang sudah dilaksanakan oleh BBPP Binuang, agar bermanfaat bagi pembangunan pertanian Tabalong," katanya. [agus/timhumasbbppbinuang]

Tabalong of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.