21 Hari, BBPP Kementan Gembleng Penyuluh Ahli Kalimantan di Binuang
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Tapin, Kalsel [B2B] - Selama 21 hari atau 168 jam, sejumlah penyuluh pertanian ahli dari empat provinsi di Kalimantan digembleng oleh Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] di BBPP Binuang hingga 10 Maret 2023, yang dibuka oleh Kepala BBPP Binuang, Bambang Haryanto pada Selasa pekan lalu [14/2].
Langkah dan upaya BBPP Binuang selaku Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo maupun arahan dari Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bagi peningkatan kapasitas dan kompetensi 30 penyuluh dari Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Mentan Syahrul berulangkali mengingatkan para penyuluh harus mampu mengendalikan permasalahan di lapangan, mendukung peningkatan devisa negara dari ekspor komoditas pertanian dan yang utama, meningkatkan kesejahteraan petani wilayah binaannya.
“Pengawalan kita tidak hanya saat on farm, membantu setelahnya. Bagaimana memperbaiki pasca panen agar losses [kehilangan hasil produksi] dapat diminimalisir," kata Mentan Syahrul yang dikutip Kepala BBPP Binuang, Bambang Haryanto saat membuka pelatihan tersebut.
Penyuluh, tambah Mentan Syahrul, juga harus masuk ke hilirisasi sehingga produk pertanian bernilai tambah, untuk dijual dengan harga yang menguntungkan petani.
Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BBPSDMP] Dedi Nursyamsi mendorong penyuluh memanfaatkan teknologi, baik dalam mendampingi petani maupun menjaga presisi data pertanian.
“Pertanian tidak boleh salah hitung. Tidak boleh salah kalkulasi. Kalau salah, bisa terancam kehidupan 270 juta masyarakat Indonesia," katanya.
Menurut Dedi Nursyamsi, pelatihan yang digelar oleh BBPP berupaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian, khususnya kategori ahli, guna optimalisasi kegiatan pembinaan, pengawalan dan pendampingan bagi petani.
"Dari kegiatan pelatihan, Kementan harap penyuluh menjadi profesional, mandiri, dan berdaya saing, serta responsif dalam pelaksanaan tugasnya," katanya.
Tujuan idealnya, kata Dedi Nursyamsi, penyuluh mampu memecahkan permasalahan petani di lapangan sesuai disiplin ilmu, metodologi dan teknis analisis yang tepat sesuai potensi wilayah masing-masing.
Kepala BBPP Binuang, Bambang Haryanto berharap para penyuluh ahli se-Kalimantan yang mengikuti pelatihan dapat secara cepat, cermat, akurat dan memiliki target yang jelas, mampu bekerja sama dan taat aturan.
"Harus siap serta memiliki kemampuan menghadapi perkembangan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut perubahan yang dinamis," katanya.
Pembukaan Diklat Dasar Fungsional bagi 30 Penyuluh Pertanian Ahli se-Kalimantan tersebut dihadiri Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Binuang, Joko Triharjanto dan Koordinator Penyelenggara Pelatihan BBPP Binuang, Adi Widiyanto.
Kabalai Bambang Haryanto mengingatkan penyuluh sebagai garda terdepan bertugas memberikan informasi melalui penyuluhan agar petani yang dibina mau melakukan atau mengikuti dan atau meniru apa yang disampaikan.
Menurutnya, penyuluh pertanian yang kuat selain didukung oleh kelembagaan yang kuat dan sarana prasarana yang memadai, juga memahami tekhnologi informasi dan strategi penyuluhan terkini. [Budiono/JeKa/Agus/Humas BBPP Binuang]
Tapin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
